Menag pun menjelaskan bahwa kunci dalam pelayanan yang baik terdapat pada petugas yang melayani. Artinya, rekrutmen petugas menjadi kunci pelaksanaan ibadah haji ramah lansia dan berkeadilan.
“Petugas ini penting untuk dipastikan benar-benar melalui uji kompetensi. Kalau tidak kompeten tidak usah berangkat,” tegasnya.
Setelah proses rekrutmen yang baik, Menag meminta para petugas mendapatkan pelatihan khusus, terutama guna melayani para jemaah lansia. “Saya mendapat laporan, bahwa para petugas akan disekolahkan. Semoga itu bisa dilaksanakan dengan baik, terutama agar jemaah haji lansia ini benar-benar mendapatkan pelayanan terbaik,” ungkapnya.
Ia pun berharap, pelaksanaan haji tahun 2023 dapat menyamai capaian pelaksanaan haji tahun sebelumnya. Seperti diketahui Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia tahun 2022 yang dikeluarkan BPS mencapai 90,45. Nilai ini menjadi tertinggi sejak BPS melakukan survey kepuasan haji.
“Indeksnya harus dipertahankan terhadap pelayanan jemaah tahun ini, syukur-syukur naik. Ini bukan hal mudah, karena banyak syaratnya terutama kuota. Karena tahun lalu 50% sedang tahun ini pelayanan dengan kuota normal sekitar 221 ribu, tapi saya yakin ini bisa dilakukan,” ungkapnya.
Perhatian yang sama juga diberikan H. Obon Tabroni, Anggota Komisi VIII DPR RI. Ia berharap agar Kemenag mampu memberikan pelayanan khsusus kepada para jemaah lansia, terutama dari segi kesehatan. “Banyak lansia, tolong perhatikan soal kesehatan disamping hal-hal lain,” ungkapnya.
Gelar Rakernas, Ditjen PHU Kemenag Bahas Isu Strategis dan Haji Ramah Lansi
Perlu diketahui Kementerian Agama menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Tahun 2023. Rakernas berlangsung tiga hari, 1 - 3 Maret 2023, dan mengangkat tema "Haji Berkeadilan dan Ramah Lansia."
Dirjen PHU Hilman Latief mengatakan, terdapat 62ribu jemaah lansia (lanjut usia) yang akan berangkat haji tahun ini. "Ramah Lansia dijadikan tema Rakernas sebagai bentuk afirmasi terhadap jemaah haji lansia," ujar Hilman di Asrama Haji Bekasi, Rabu (1/2/2023).
Dikatakan Hilman, ada beberapa isu yang akan dibahas dalam Rakernas. Pertama, persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023. Kedua, tindaklanjut dari Evaluasi Haji tahun 2022.
"Ketiga, strategi pencapaian. Keempat, isu-isu strategis yang terkait dengan haji," sebutnya.
Pemilihan asrama haji sebagai tempat Rakernas, kata Hilman, untuk mengoptimalkan BMN Kemenag, sekaligus menilai kesiapan asrama haji dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Berbeda dengan sebelumnya, Rakernas tahun ini meniadakan sidang komisi. Sebagai gantinya, Rakernas diisi dengan diskusi membahas isu-isu strategis penyelenggaraan haji dan umrah.
"Kami lebih menekankan pada sinergi, terarah dan terukur, serta partisipasi aktif peserta secara keseluruhan," lanjutnya.
"Hasil akhir Rakernas ini adalah strategi pencapaian atas penyelesaian isu-isu strategis," sambungnya.
Rakernas ini dibuka oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Hadir dalam pembukaan, anggota Komisi VIII DPR RI Obon Tabrani, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Pejabat Eselon II PHU, Kepala Kanwil Kemenag, Kepala Bidang Haji, Kepala UPT Asrama Haji se-Indonesia.(nag)
Gelar Rakernas, Ditjen PHU Kemenag Bahas Isu Strategis dan Haji Ramah Lansi
Perlu diketahui Kementerian Agama menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Tahun 2023. Rakernas berlangsung tiga hari, 1 - 3 Maret 2023, dan mengangkat tema "Haji Berkeadilan dan Ramah Lansia."
Dirjen PHU Hilman Latief mengatakan, terdapat 62ribu jemaah lansia (lanjut usia) yang akan berangkat haji tahun ini. "Ramah Lansia dijadikan tema Rakernas sebagai bentuk afirmasi terhadap jemaah haji lansia," ujar Hilman di Asrama Haji Bekasi, Rabu (1/2/2023).
Dikatakan Hilman, ada beberapa isu yang akan dibahas dalam Rakernas. Pertama, persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023. Kedua, tindaklanjut dari Evaluasi Haji tahun 2022.
"Ketiga, strategi pencapaian. Keempat, isu-isu strategis yang terkait dengan haji," sebutnya.
Pemilihan asrama haji sebagai tempat Rakernas, kata Hilman, untuk mengoptimalkan BMN Kemenag, sekaligus menilai kesiapan asrama haji dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Berbeda dengan sebelumnya, Rakernas tahun ini meniadakan sidang komisi. Sebagai gantinya, Rakernas diisi dengan diskusi membahas isu-isu strategis penyelenggaraan haji dan umrah.
"Kami lebih menekankan pada sinergi, terarah dan terukur, serta partisipasi aktif peserta secara keseluruhan," lanjutnya.
"Hasil akhir Rakernas ini adalah strategi pencapaian atas penyelesaian isu-isu strategis," sambungnya.
Rakernas ini dibuka oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Hadir dalam pembukaan, anggota Komisi VIII DPR RI Obon Tabrani, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Pejabat Eselon II PHU, Kepala Kanwil Kemenag, Kepala Bidang Haji, Kepala UPT Asrama Haji se-Indonesia.(nag)