Breaking News
---

Dua Fase Nuzulul Qur’an

Nuzulul Qur’an diperingati setiap tahun oleh masyarakat terutama pada bulan Ramadhan. Nuzulul Quran diperingati oleh masyarakat sebagai peristiwa mulia turunnya Al-Qur’an, yaitu peristiwa agung yang patut disyukuri oleh umat masnusia dan makhluk semesta alam.

Foto ilustrasi : Ajakan membaca Al Qur'an

Nuzulul Qur’an atau proses turun Al-Qur’an mengalami dua fase. Fase pertama, Allah menurunkan Al-Qur’an dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia. Fase kedua, Allah menurunkan Al-Qur’an dari langit dunia ke bumi.   Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam Kitab At-Tibyan fi Ulumil Qur’an menjelaskan antara lain nuzulul Qur’an atau proses turun Al-Qur’an, hikmah penurunan Al-Qur’an secara bertahap, metodologi penulisan dan kodifikasi Al-Qur’an.

للقرآن الكريم تنزلان الأول من اللوح المحفوظ إلى السماء الدنيا جملة واحدة في ليلة القدر، الثاني من السماء الدنيا إلى الأرض مفرقا في مدة ثلاث وعشرين سنة   

Artinya, “Al-Qur’an diturunkan pada dua fase: pertama, dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia (Baitul Izzah) sekaligus pada malam Lailatul Qadar; kedua, dari langit dunia ke bumi secara bertahap selama 23 tahun,” (Muhammad Ali As-Shabuni, At-Tibyan fi Ulumil Qur’an, [Jakarta, Darul Mawahib Al-Islamiyah: 2016 M], halaman 33).

Surat As-Syura ayat 1-3, Surat Al-Qadar ayat 1-2, dan Surat Al-Baqarah ayat 185 menunjukkan bahwa Al-Qur’an diturunkan melalui perantara malaikat Jibril as pada fase pertama, yaitu dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia atau Baitul Izzah.   

Adapun Surat Al-Isra ayat 106 dan Surat Al-Furqan ayat 32 menjelaskan nuzulul Qur’an atau proses turun Al-Qur’an pada fase kedua, yaitu penurunan Al-Qur’an dari Baitul Izzah ke bumi secara bertahap selama 23 tahun sesuai kebutuhan, yaitu selama Nabi Muhammad saw diutus sebagai rasul pada usi 40 hingga wafat pada usia 62-63 tahun.  

Fase kedua nuzulul Qur’an membedakan proses turunnya Al-Qur’an dan kitab suci sebelumnya. Kalau kitab suci sebelumnya diturunkan sekaligus, Al-Qur’an diturunkan pada fase kedua secara bertahap selama 23 tahun.   

Fase kedua penurunan Al-Qur’an secara bertahap selama 23 tahun ini mengandung banyak hikmah. Syekh Muhammad Ali As-Shabuni menyebut sedikitnya enam hikmah agung penurunan Al-Qur’an secara bertahap, salah satunya membuat perubahan norma sosial secara bertahap.   

Nuzulul Qur’an atau proses turun Al-Qur’an merupakan anugerah besar bagi umat manusia. Allah memuliakan umat manusia dengan menurunkan Al-Qur’an sebagai penutup kitab suci sebelumnya. Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan obat atas penyakit sosial yang mengakar di masyarakat Arab seperti minuman, judi, zina, kadiah muamalah, dan norma-norma perkawinan jahiliyah. Wallahu a’lam.

Sumber : NU Online



Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan