Warga di Kabupaten Karawang digegerkan dengan dua video yang mempertontonkan tentang tiga pemuda yang sedang terkapar bersimbah darah di areal persawahan, viral disejumlah WhatsApp Group (WAG) lantaran ramai dikabarkan menjadi korban kejahatan jalanan yang diduga dilakukan oleh geng motor. Namun informasi tersebut nyatanya adalah kabar bohong atau Hoax.
Foto diambil dari video yang beredar

Hal itu diungkapkan Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono melalui Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Karawang, IPDA Ali Idrus di Karawang, Minggu (16/4).

"Viralnya dua video yang berisikan tentang tiga orang sedang terkapar dengan kondisi bersimbah darah di areal persawahan dan dikabarkan jadi korban kejahatan jalanan dari geng motor itu hanya kabar bohong atau Hoax," tegasnya.

Adapun peristiwa yang sebenarnya, kata Ali, ketiga pemuda yang di mana satu pemuda diantaranya menggunakan kaos beratributkan kelompok tertentu, merupakan korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) atau laka tunggal.

Polisi Saat Olah TKP

"Mereka bertiga itu sebenarnya korban kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Raya Syeh Qurro Palumbonsari-Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Karawang pada Minggu siang tadi," terangnya.

Lanjut dia menjelaskan, sebuah kendaraan roda dua berwarna hitam (skuter matik) dikendarai oleh pengendara dengan berbonceng tiga. Pada saat tiba di lokasi, tiba-tiba mereka langsung menabrak sebuah pohon dengan sangat kencang hingga terpental beberapa meter ke areal persawahan.

"Dari hasil olah TKP yang dilakukan petugas dan berdasarkan keterangan dari warga setempat yang melihat peristiwa itu, ketiga pemuda ini merupakan korban kecelakaan tunggal. Jadi hanya disinformasi saja dari kabar yang diterima oleh masyarakat Karawang sebagai pengguna aplikasi WhatsApp Group," ungkap Ali Idrus menjelaskan.

Selain itu, lanjutnya, kondisi ketiganya yang bersimbah darah hingga mengubah warna air di areal persawahan menjadi merah pun lantaran luka di tubuh dan kepala korban akibat benturan dengan pohon dan menghantam aspal hingga kemudian terpental ke areal persawahan dengan kondisi seperti itu.

"Jadi genangan darah yang menggenangi air di areal persawahan seperti di dalam dua video itu, karena luka bekas benturan dan hantaman tubuh korban pada saat mereka mengalami peristiwa tersebut. Sehingga genangan darah itu bukan karena luka bacokan di tubuh korban, terlebih satu orang dinyatakan meninggal dunia di tempat, satu orang lagi meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit, sedangkan satu korban lainnya sudah mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis di IGD RSUD Karawang," terangnya.


Berdasarkan informasi yang diterima, video peristiwa ketiga pemuda yang ramai dikabarkan tewas akibat menjadi korban pembacokan geng motor itu tengah beredar disejumlah WAG masyarakat Karawang. "Infona korban paraeh kabeh di bacokan ku geng gong cenah a0 (infonya korban mati semua dibacokin sama geng motor katanya Kang)," tulis keterangan warganet disalah satu WAG masyarakat Karawang.

Oleh karena itu, tambah IPDA Ali Idrus mengimbau, masyarakat Karawang diminta untuk tidak percaya begitu saja terhadap kabar yang belum pasti kebenarannya sehingga tidak menyebarkan luaskan kabar bohong atau Hoax. "Yuk masyarakat Karawang, apabila mendapatkan informasi apapun dari berbagai aplikasi media sosial, jangan mudah percaya sebelum mengetahui kebenaran kabar sesunggunya. Mari kita Saring sebelum Sharing," imbuhnya.(red/gj)