Kementerian Agama akan kembali menggelar Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi pendidik madrasah. Untuk angkatan pertama tahun 2023, PPG digelar mulai 15 Mei.(8/5/2023).
PPG akan berlangsung selama sekitar empat bulan hingga 10 September 2023

PPG akan berlangsung selama sekitar empat bulan hingga 10 September 2023. PPG menjadi salah satu upaya Kemenag untuk menghasilkan potret guru profesional yang secara utuh mampu mengaktualisasikan kompetensi dan potensinya sesuai dengan metode kekinian.

"Insya Allah angkatan pertama PPG madrasah dimulai 15 Mei sampai 10 September 2023. Ada 6.300 guru madrasah yang akan mengikutinya," jelas Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah M Zain.


Pesan ini disampaikan M Zain ketika menyampaikan arahan pada kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengelola Data PPG Madrasah yang berlangsung di Surabaya. Giat ini diikuti para Dosen yang tergabung dalam Tim Reviewer Modul PPG Madrasah.

Menurut M Zain, PPG akan digelar secara online atau daring. Sebanyak 5.200 guru mata pelajaran agama akan mengikuti PPG di 36 PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri). Sementara PPG bagi 1.100 guru mata pelajaran umum akan berlangsung di enam PTU (perguruan tinggi umum).

Sebagai persiapan, Kemenag telah mematangkan sistem tata kelola dan perangkat akademik pembelajarannya, termasuk modul.

“Modul PPG Madrasah, khususnya mata pelajaran Agama secara konten diharapkan tidak hanya terintegrasi dengan implementasi kurikulum merdeka, namun secara praktik mampu mengajak para guru terampil dalam menghasilkan produk pembelajaran yang berkualitas,” terang M Zain.


Kegiatan ini berlangsung tiga hari, 4 – 6 Mei 2023. Hadir, tim reviewer modul yang terdiri dari dosen dari berbagai perguruan tinggi. Zain mengapresiasi kerja tim reviewer modul ini, dan mengharapkan seluruh modul akan tuntas dalam waktu dekat mengingat PPG akan dimulai pada minggu kedua bulan Mei ini, imbuhnya.

Kemenag juga telah membentuk tim khusus untuk menyusun desain kurikulum merdeka melalui PPG. Kasubdit Bina GTK MA/MAK, Anis Masykhur, mengatakan, pembentukan tim ini sebagai strategi meminimalisasi “roaming” terhadap kurikulum bagi guru madrasah pasca mengikuti PPG.

Subkoordinator Bina Guru MI dan MTs, Mustofa Fahmi menambahkan, berdasarkan data Simpatika per 2 Mei 2023, jumlah guru madrasah yang telah mengupload pakta integritas sebanyak 44.373 orang, terdiri atas 9.620 guru ASN dan 34.753 guru non ASN.

"Dari total yang sudah mengupload pakta integritas, telah selesai dilakukan plotting by system. Saat ini guru madrasah yang sudah mendapatkan kuota, secara mandiri dan responsif, diharapkan mempersiapkan diri semaksimal mungkin dan jangan sampai ada yang mengundurkan diri. Jika ada guru yang mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas, berkonsekuensi tidak bisa ikut PPG di tahun berikutnya,” tegasnya.


Guru yang belum memperoleh kuota pada angkatan pertama tahun 2023, diimbau tetap semangat dan optimis. Sebab, kesempatan memperoleh kuota pada angkatan berikutnya tetap terbuka.

"Seluruh LPTK agar segera menuntaskan beberapa kegiatan yang berlangsung sejak 2022, misalnya Yudisium. LPTK juga harus mempersiapkan refreshment bagi dosen serta menyelesaikan proses verval calon mahasiswa yang sudah ditetapkan oleh Direktorat untuk mengikuti PPG angkatan I tahun ini," pungkasnya.

Kegiatan ini ditutup Kasubdit Bina GTK MI dan MTs, Ainurrofiq. Dia mengingatkan para guru untuk serius mengikuti PPG ini.

"Jangan sampai ada Kepala Satuan Pendidikan yang masih berasumsi guru yang mengikuti PPG harus dibebastugaskan. Hadirnya guru profesional tentu akan membawa maslahat yang luar biasa pada satuan Pendidikan madrasah," tutupnya. (Nag)