Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga yang hendak mencari kerja keluar negeri melalui media sosial lebih jeli dan waspada karena banyak situs yang membuka info lowongan kerja palsu.
Kepala Disnakertrans Cianjur Tohari Sastra

Kepala Disnakertrans Cianjur Tohari Sastra di Cianjur, Senin, mengatakan bagi warga yang berminat bekerja ke luar negeri lebih baik mencari informasi lebih dalam atau menghubungi dinaskertrans untuk memastikan kebenaran dari lowongan tersebut agar tidak menjadi korban penjualan manusia.

"Bupati Cianjur sudah menindaklanjuti pernyataan Dinaskertrans Jabar terkait maraknya media online yang membuka lowongan kerja keluar negeri tanpa prosedur resmi atau ilegal sehingga ketika pekerja yang diberangkatkan bermasalah mereka lepas tangan," katanya.

Pihaknya mencatat sejak beberapa pekan terakhir, lebih dari 8 laporan yang masuk dari pihak keluarga atau langsung dari pekerja migran yang bermasalah melalui media sosial terkait keberadaan mereka setelah bekerja di luar negeri.

Sebagian besar berangkat secara ilegal atau non prosedural melalui sponsor nakal atau tertipu lowongan kerja ke luar negeri yang ditayangkan oknum sponsor di media sosial atau situs tidak resmi dengan iming-iming gaji besar.

"Ketika pekerja migran mengalami masalah pihak sponsor yang memberangkatkan menghilang dan lepas tanggungjawab, sehingga kami kesulitan untuk memberikan bantuan, sehingga kami ingatkan lebih jeli dan waspada ketika ingin bekerja keluar negeri," katanya.

Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan, Ali Hildan, mengatakan hingga saat ini masih banyak sponsor nakal yang memberangkatkan pekerja migran terutama dari Cianjur ke negara terlarang dengan berbagai janji manis termasuk menjaring korban melalui situs tidak resmi di media sosial. "Setelah diberangkatkan dan mendapat masalah di negara penempatan, pihak sponsor menghilang. Karena mereka masih banyak mencari mangsa di berbagai wilayah termasuk di Cianjur, kami minta dinas dan institusi hukum segera melakukan tindakan karena sudah banyak korban," katanya,seperti dilansir Antara.

Selama satu pekan terakhir, kata dia, pihaknya sudah banyak mendapat laporan pekerja migran bermasalah asal Cianjur yang minta dipulangkan karena tertipu sponsor nakal yang berjanji menempatkan mereka di negara yang tidak masuk dalam moratorium atau negara terlarang.(*)