Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Berikut Sosok Shinta Widjaja Kamdani Terpilih Sebagai Ketua Umum Apindo 2023-2028

Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Senin (31/07/2023).

Foto : Shinta Widjaja Kamdani

“Selamat atas pengukuhan ketua umum dan seluruh jajaran pengurus Apindo masa bakti 2023-2028,” ujar Presiden.(1/8/23).


Selamat kepada Shinta Widjaja Kamdani yang mencatatkan diri sebagai perempuan pertama yang menjadi Ketua Umum Apindo.


“Memang selalu ada yang pertama dalam setiap hal dan di Apindo ketua umum perempuan pertama adalah Bu Shinta,” ujarnya.


Di hadapan para pengusaha tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan prediksi sejumlah lembaga internasional yang menyatakan bahwa Indonesia akan melompat menjadi lebih maju pada 13 tahun mendatang karena adanya bonus demografi dan program hilirasi.


“Lembaga-lembaga internasional yang saya sampaikan, membisikkan kepada saya, ‘Presiden Jokowi, kesempatan Indonesia itu berada di 13 tahun ke depan.’ Karena di situ ada bonus demografi, di situ kita mendapatkan hilirisasi, lompatannya akan muncul di 13 tahun ini,” kata Presiden.


Presiden menambahkan, kepemimpinan nasional Indonesia di masa-masa mendatang akan sangat menentukan pencapaian lompatan tersebut.


“Kepemimpinan di 2024, kepemimpinan nasional 2024, kepemimpinan nasional di 2029, kepemimpinan nasional di 2034, itu sangat menentukan Indonesia ini bisa melompat maju atau tidak. Jadi hati-hati memilih pemimpin kita,” tandasnya.


Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi perhatian yang ditunjukkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) terhadap penanganan stunting di tanah air.


“Saya mengapresiasi, sekali lagi, Apindo dalam hal urusan stunting ini,” ujar Presiden.


Tak hanya Apindo, Presiden pun berharap asosiasi pengusaha lainnya, seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi), juga memberikan perhatian serupa agar target penurunan stunting hingga mencapai 14 persen di tahun 2024 dapat tercapai.


“Target kita nanti di 2024 sudah menjadi 14 persen. Tapi itu saya lihat di lapangan bukan hal yang mudah. Tapi saya yakin, kesulitan dan ketidakmudahan itu akan bisa targetnya bisa kita raih apabila ada partisipasi dari para pengusaha,” ujarnya.


Presiden mengungkapkan angka stunting di tanah air mengalami penurunan dari sebelumnya 37 persen di tahun 2015 menjadi 22 persen di penghujung tahun 2022. Presiden meyakini dukungan program dari para pengusaha, seperti ‘program anak angkat’, akan dapat terus menurunkan prevalensi stunting pada anak.


“Rata-rata anak-anak stunting ini berada pada keluarga-keluarga yang tidak mampu. Berikan telur, berikan ikan, berikan daging ayam, berikan daging, berikan sayur, dan bukan sebuah hal yang besar tapi rutinitas itu memang rutin harus dilakukan,” kata Presiden.


Presiden menambahkan, jika hal tersebut dilakukan secara konsisten maka akan memberikan dampak besar terhadap upaya penurunan stunting di Indonesia sekaligus manfaat dari bonus demografi di masa mendatang.


“Problem besar yang membebani bonus demografi kita nanti ke depannya bisa karena stunting ini,” tandasnya.


Dilansir dari laman resmi Apindo, pengentasan stunting merupakan salah satu program unggulan yang diusung oleh DPN Apindo Masa Bakti 2023-2028 di bawah Ketua Umum Shinta W Kamdani.


“Apindo akan mengalokasikan sumber daya dan dukungan dunia usaha untuk program penanggulangan stunting, demi mengantisipasi ancaman terhadap bonus demografi yang dapat menghambat pencapaian visi Indonesia Emas  2045,” kata Shinta dikutip dari laman tersebut


Sebagai informasi, dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Apindo yang digelar pada 14-15 Juni 2023, Shinta Widjaja Kamdani secara aklamasi dipilih sebagai Ketua Umum DPN Apindo periode 2023-2028, sedangkan Sofjan Wanandi ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Apindo periode 2023 – 2028.


CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028 secara aklamasi. Shinta menggantikan Hariyadi Sukamdani (2014-2023, 2019-2023). Penetapan Shina sekaligus menjadikan sosok tangguh ini menjadi ketua umum perempuan pertama di organisasi yang sudah berusia 71 tahun ini. Bersamaan dengan Shinta, Sofjan Wanandi kembali ditetapkan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Apindo. "Amanah ini bagi saya adalah kepercayaan sekaligus tanggung jawab besar. Untuk itu, kami sudah menyusun dan mengembangkan sejumlah program kerja dan program unggulan yang fokus pada isu roadmap perekonomian hingga pengentasan stunting," ujar Shinta, Jumat (16/6/2023). Adapun, Musyawarah Nasional XI Apindo ini digelar pada 14-15 Juni 2023 dengan mengusung tema besar 'Pengusaha Bersatu, Indonesia Maju'.

Melansir dari Harvard Business University, Shinta Widjaja Kamdani pemilik dan CEO Sintesa Group (PT. Widjajatunggal Sejahtera), sebuah perusahaan induk yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini telah mengakar sejak 1919 atau lebih dari 104 tahun lalu. Sintesa Group memiliki beragam bisnis di bidang energi, konsumer, manufaktur dan properti. Entitas di bawah perusahaan ini seperti PT Tira Austenite Tbk. (TIRA), Konglomerasi ini juga memiliki saham di PT Tigaraksa Satria Tbk. (TGKA), produsen lilin ramah lingkungan melalui PT Biolina Trio Sintesa.

Di bidang energi terbarukan, Sintesa Green Energy menjadi motor penggerak. Ada juga bisnis pembangkit listrik berbahan bakar gas 110 MW melalui PT Meppo Gen. Sedangkan di properti, perusahaan memiliki PT Puncak Mustika pengelola Sintesa Hotels, PT Menara Peninsula, Resort di kepulana Seribu melalui PT Hiyu Permai, hingga KEK Likupang melalui PT Minahasa Permai Resort Development. Shinta Kamdani Berbisnis Sejak Usia Muda Shinta yang lahir di Jakarta pada 1967 ini menyelesaikan pendidikan sarjana di Barnard College, Columbia University, New York, pada 1989. Kemudian, pada pada 2002 mengikuti Executive Education Program, Harvard Business School. Sebagai salah satu dari sedikit CEO perempuan generasi ketiga di Indonesia, Shinta mengatakan dirinya belajar bisnis dari sang Ayah Johnny Widjaja, dan sang kakek, Oey Kim Tjiang. “Saya diperkenalkan bisnis dari usia sangat muda. Usia 13 tahun saya sudah jualan buku. Lalu, saat liburan sekolah saya juga menimba pengalaman dan makin mempercepat saya belajar bisnis,” ujarnya dalam kanal Youtube Leaderonomics. Sebagai figure yang masuk ke Asia’s 50 Powerful Businesswomen, Forbes Asia ini menyebut peralihannya menjadi CEO tidaklah mudah. Terutama karena statusnya sebagai apa yang dia sebut sebagai "minoritas triple" di Indonesia: seorang wanita, seorang non-Muslim, dan seorang keturunan Tionghoa.

Shinta Kamdani Mengawali Karier Sebagai Sales Kosmetik  Usai menyelesaikan studinya, dia pun masuk ke bisnis keluarga. Jabatannya pun, dimulai dari bawah, yaitu sebagai sales kosmetik “Atasan saya itu orang Filipina. Dia enggak peduli saya anak siapa [pemilik group], jadi di sana saya belajar banyak,” jelasnya. Ambisi yang besar, membuat dia tak ingin hanya sekadar jadi karyawan. Berbekal rancangan bisnis dan misi ke depan. Dia pun mengajukan pada sang Ayah. "Sampai ada di momen, krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an membuat saya dipromosikan sebagai CEO," jelasnya.

Kemudian, di bawah kepemimpinannya, dia mengubah merek perusahaan (sebelumnya Tigaraksa) menjadi nama saat ini, Sintesa Group. Sejak itu, perusahaan telah mengalami transformasi dan perluasan yang signifikan, menjadi sebuah konglomerat terkemuka dengan portofolio bisnis yang beragam. Dua bidang baru bagi Sintesa Group adalah infrastruktur dan energi.

Melansir dari situs pribadinya, selain memimpin perusahaan, Shinta juga terlibat dalam berbagai kegiatan bisnis dan sosial, termasuk sebagai Wakil Ketua Koordinator III Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia). Dia juga merupakan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Koordinator Regional untuk Asia-Pasifik dan Anggota Dewan Eksekutif Kamar Dagang Internasional (ICC), Presiden Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Pendiri Koalisi Bisnis Indonesia untuk Pemberdayaan Perempuan (IBCWE) dan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN). Tak hanya itu, dia pun tergabung dalam Anggota APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia. Bahkan, sosoknya pun terpilih oleh PBB sebagai salah satu dari 30 pemimpin perusahaan global untuk bergabung dengan Global Investors for Sustainable Development (GISD Alliance).(red/pk)


Hide Ads Show Ads