Breaking News
---

Pengimbasan Sekolah Penggerak di Karawang Timur Tuntas, Koorwil : Konon Anggaran di Sanggupi Pemkab !

Sebanyak 4 Kepala SD di Kecamatan Karawang Timur dengan status Sekolah Penggerak, menjadi mentor dan pemateri untuk suksesi pengimbasan sekolah penggerak ke sejumlah SD lainnya, terutama shering implementasi sistem ajar Kurikulum Merdeka (IKM).
Program ini, sudah di jalankan selama dua pekan terakhir di Kecamatan Karawang Timur sampai semua SD negeri maupun swasta ikut terjamah program pengimbasan sekolah penggerak. 
Meskipun proses sosialisasi pengimbasan ini tanpa anggaran pemerintah pusat, Pemkab Karawang melalui Disdikpora, kabarnya menanggung biaya tersbut yang memungkinkan di APBD Perubahan.
Foto : Kegiatan Pemgimbasan IKM di SDN Margasari 1 Karawang Timur

"Jadi sudah kewajiban sekolah penggerak saat ini adalah melakukan pengimbasan pada sekolah yang di tunjuk tergantung pengawas dan kebijakan dari PSP itu sendiri. Sempat bingung dari mana anggarannya, apakah di tanggung dari Bos Afirmasi sekolah penggerak sementara itu belum semua bisa mengcover, kabar baikny Pemkab konon sudah menyatakan kesanggupan menanggungnya, jadi saat ini pengimbasan berjalan saja dulu, mungkin anggarannya di APBD perubahan dan belum tahu juga berapa besarannya, " Kata Koorwilcambidik Karawang Timur, H Nacep Jamaludin S.pd Selasa (8/8/2023).

Nacep menambahkan, sekolah penggerak di Karawang Timur ada empat, yaitu SDN Palumbonsari 1, SDN Palumbonsari 4, SDN Karawang Wetan 1 dan SDIT Bunga Cempaka Margasari, semua sekolah itu bertanggungjawab sosialisasikan kurikulum merdeka, sistem ajar, dan menyerap keluhan dan pertanyaan di sekolah-sekolah yang belum berstatus penggerak.Wal hasil, selama 2 pekan, proses pengimbasan itu sudah dilakukan di 40 SD.

"Jadi bukan saja di imbaskan ke sekolah sekitar, tapi juga harus ada pendampingannya, karena ada rapat tindak lanjutnya (RTL)" Ungkap Nacep.

Sebenarnya, sambung Nacep kalau sekolah model atau penggerak, bisa melakukan IKM secara sempurna dan baik karena bukan saja ilmunya, karena sekolah penggerak juga ada dananya. Tapi, kalau sekolah imbas, meskipun dapat ilmunya, tapi dana anggaran dengan bos yang sama, dan besaran yang sama tanpa penambahan apalagi siswanya yang sedikit di dorong sempurna IKM, nampaknya memang sedikit tertatih-tatih juga kasihan. 

"Tapi ya namanya program, mau tidak mau harus di ikuti saja dan di sukseskan, " Ungkapnya..(Rd)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan