Breaking News
---

Sosialisasi Seismik, Kades dan Koorwilcambidik Cilamaya Kulon Singgung CSR Pertamina EP

Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas (Migas) PT Pertamina EP di Kecamatan Cilamaya Kulon sudah berlangsung puluhan tahun, tepatnya pada Ring 1 Desa Pasirukem. 

Foto : Sosialisasi Seismik 3D Pertamina EP di Kecamatan Cilamaya Kulon

Sulitnya sejumlah Kepala Desa dan pemangku kepentingan setempat mendapat akses Coorporate Social Responcibilty (CSR), di keluhkan saat sosialisasi Seismik 3D Kepuh Pertamina EP pada Selasa (28/8/2023). Disisi lain, kebisingan produksi, lalu lalang akses Pertamina EP dengan kendaraan kapasitas berat, hingga dampak ke pertanian di rasakan masyarakat sekitar.


"Sekarang ini sedang pencarian potensi migas lagi di Cilamaya Kulon dengan adanya sosialisasi Seismik 3D Kepuh, sementara di sini sudah ada puluhan tahun Pertamina Ekplorasi Migas, tapi kok ya sulit memintai CSR, padahal kantor kami, sekolah terdekat kami membutuhkan sentuhan sosial dari perusahaan BUMN tersebut, tapi kami malah kebingungan harus kemana pengajuannya? Sementara dampak dari adanya opersional Pertamina EP, sedikit banyaknya di rasakan masyarakat sekitar. Tolonglah sampaikan, supaya aktifkan CSR, minimal membantu infrastruktur untuk lembaga pendidikan sekitar ring 1 di sini, jangan susah-susah, " Kata Koorwilcambidik Kecamatan Cilamaya Kulon, Popon Epon. 


Senada dikatakan Kades Sukamulya, Ucup Subhan, sejak Pertamina EP Asset 3 Subang Field jadi subholding dengan PHE dan anak perusahaan Pertamina lainnya, akses dengan Pertamina EP di sekitar lokasi ring 1 ini cenderung terputus dan entah harus kemana mengadu. Pihaknya, sebut Ucup, diam bukan berarti tidak terdampak dari ekplorasi yang sudah belasan bahkan puluhan tahun. CSR juga, di rasakan di beberapa desa namun tanpa tindak lanjut yang konkrit khususnya di bidang pemberdayaan. Bahkan, sebutnya, ia sempat tendang pintu lokasi EP di sumur Pasirukem karena kesal akses untuk pengajuan begitu sulitnya dan tanpa tindaklanjut. Padahal, ada kewajiban perusahaan BUMN ini berikan CSR sosial, pemberdayaan maupun infrastruktur terhadap lingkungan sekitar. 

"Saya sempat marah dan kesal, pengajuan ini itu gak dapat respon. Jadi mereka berusaha ada dampak, tapi makin kesini makin minim perhatian pada tuan rumah, " Sesalnya.

Pemateri Seismik PT Pertamina EP Muhammad Ar-Rasyid mengatakan, tugasnya bersama tim hanya sampai pada pemetaan dan memotret potensi minyak dan gas di 19 Kecamatan termasuk Cilamaya Kulon, yaitu melalui Seismik 3D yang saat ini cara merecordingnya lebih canggih teknologinya dan bekerja selama 6-8 bulan kedepan dengan ragam tahapannya. Kemudian soal CSR, itu bisa ke Pertamina EP langsung, dan dirinya siap untuk meneruskan dan menyampaikannya. 

"Jadi meskipun sama-sama di Pertamina EP, kita ini satu rumah beda kamar mungkin ya. Namun, tetap akan kita sampaikan keluhan ini, " Ungkapnya. (Rd).
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan