Super Keren, SMK PGRI Telagasari Launching Inovasi Mobil Rakitan Konversi Hybrid
Selain jadi wakil Jawa Barat dalam lomba-lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Nasional dengan rakitan alat pembakaran sampah berbahan bakar air dan pengusir hama tanaman padi tenaga Surya, siswa SMK PGRI Telagasari kembali launching inovasi barunya yang di modifikasi siswa kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di sela-sela Gebyar SMK dan Job Fair, Kamis (24/8/2023).
Adalah Mobil rakitan konversi hybrid yang di namai mobil 'LASCAR' (Telagasari - Karawang_red) sukses menyita perhatian ribuan pengunjung dan pejabat pemangku pendidikan yang hadir di kampus SMK PGRI Telagasari setelah di launchingkan.
Mobil Konversi Tenaga Hybride yang merupakan salah satu media pendukung pembelajaran program elektrifikasi mobil listrik tersebut, merupakan inovasi yang di topang dengan Accu (6 buah) 72 volt 65 Ah (Ampher Hours) dan Alternator listrik yang keluar 72 volt 150 Ah itu, mampu mengaspal dengan kecepatan 70 kilometer/jam.
Nampak saat Launching yang di saksikan Kepala KCD Wilayah IV dan Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat itu, mobil jenis Toyota Starlete 1,3 SE-G keluaran 1991, di modifikasi para siswa yang di konversi menjadi Hybrid. Meskipun masih belum 100 persen dan masih menggunakan mesin konvensional dengan menggunakan bahan bakar fosil. Skema kerja Mobil Hybrid tersebut antara lain mesin tersambung ke alternator, lalu ke baterai kemudian sumber daya itu terhubung ke controller, kemudian terakhir ke motor listrik yang menggerakkan roda.
"Karena menggunakan mesin sebagai sumber pengisi daya, hybrid tak membutuhkan charging seperti mobil listrik. Sehingga pengguna hanya perlu mengisi bahan bakar, mobil pun bisa terus melaju berpetualang sejauh yang di inginkan. Sehingga Hybrid ini lebih praktis ketimbang menyita waktu cukup lama bagi kita untuk sekedar charger kendaraan, " Kata Kepala SMK PGRI Telagasari, H Yanyan Sopyanudin ST.
Ia menambahkan, rancangan mobil hybrid ini tidak lain berkat tangan dingin para siswa dan dukungan perusahaan otomotif yang telah menjalin kerjasama dengan pihak sekolah.
"Inovasi mobil hybrid ini kita siapkan sebagai media pembelajaran dalam program elektrifikasi mobil listrik. Jadi ketika anak belajar elektrifikasi, bentuk riil nya ada, bukan hanya bentuk animasi. Jadi tahu secara langsung bahwa prinsip kerja mobil hybrid itu seperti apa," ucap Yanyan.
Mobil hybrid sendiri merupakan kendaraan yang menggunakan dua sumber tenaga untuk menggerakkan kendaraan, yakni dari bensin dan motor listrik. Dengan kata lain, paduan kedua sumber penggerak tersebut membuat emisi buang kendaraan hybrid lebih kecil dibandingkan mobil konvensional, sehingga lebih ramah lingkungan.
Ia mengulas, teknologi hybrid rancangan siswanya memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya biaya konversi yang lebih murah dan prosesnya yang terhitung cepat hanya dalam 1 bulan.
"Karena menggunakan mobil keluaran lama bertenaga 1.300 CC, maka tidak menggunakan kelistrikan yang rumit, dan proses konversinya jauh lebih murah," kata dia.
Yanyan menambahkan, Mobil hybrid Lascar yang mampu melaju 70Km/Jam dengan jarak tempuh sejauh 60 kilometer tanpa pengisian bahan bakar mesin mobil ini juga disiapkan untuk mengikuti Olimpiade sekolah PGRI 2023 tingkat nasional di Kota Palembang, Sumatera Selatan pada 3 September 2023 mendatang.
"Insya Allah mudah-mudahan tidak ada kendala saat nanti berangkat ke Palembang Sumatera Selatan, Karena mobil Hybride ini menggunakan mesin sebagai sumber daya dan tidak membutuhkan charging seperti mobil listrik. Jadi ketika digunakan, ada sumber energi yang langsung digunakan mesin ini, jadi sambil pake dia ngisi," papar Yanyan.
Sebagai informasi, Hybrid Lascar menggunakan volume tangki bahan bakar mencapai 20 liter. Baterai yang dipakai merupakan accu mobil biasa 72 volt 65 Ah.
"Sehingga proses perancangan mobil hybrid ini relatif lebih murah dibanding baterai khusus mobil listrik yang dilengkapi motor listrik 10 Kw. Alhasil proses elektrikal pun terbilang mudah dan sederhana, dan ini bisa diaplikasikan oleh sekolah lain, bengkel, atau pun di garasi rumah tanpa perlu peralatan modern," tutupnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah IV, Budi Hermawan mengapresiasi karya nyata yang di torehkan SMK PGRI Telagasari ini. Sebagai Sekolah Pusat Keunggulan, SMK ini mampu membuktikan inovasi yang riill dan mampu berkompetisi dengan sekolah-sekolah lainnya, baik negeri maupun swasta.
"Gubernur Jawa Barat berikan Tagline Jabar Juara dengan Inovasi dan Kolaborasi, kami pastikan SMK ini sudah mampu melaksanakan tagline tersebut, dimana kolaborasi Pentahelixe dengan ragam perusahaan, media masa dan akademisi di jalankan optimal dengan melahirkan mobil Hybrid. Komitmen kolaborasi ini harus terus berlanjut, meskipun Kepala Dinas dan Gubernur berganti sekalipun, " Ungkapnya. (Rd)


