BRIN mengatakan, polusi udara salah satu penyebab berkurangnya populasi ikan. Selain itu, tangkap lebih (over exploitation), polusi air, degradasi habitat, modifikasi aliran, masuknya spesies invasive kedalam perairan. (18/8/23).
"Satu lagi yang tak kalah pentingnya adalah climate change juga dapat mempengaruhi populasi ikan-ikan endemik. Selain spesies invasive," kata Peneliti Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) BRIN Syahroma Husni Nasution, Kamis (14/9/2023).
Ia juga membeberkan, perairan darat merupakan seluruh perairan yang letaknya di atas garis pasang laut tertinggi ke arah daratan. Yaitu, mencakup sungai, danau (waduk), situ, embung, telaga, rawa, estuarine, dan air tanah.
"Danau adalah cekungan terjadi karena peristiwa alam yang menampung dan menyimpan air hujan, mata air, rembesan. Badan air yang berukuran besar yang dikelilingi daratan (ada ombak dan ada dataran pantai bentukannya)," katanya.
Ia menjelaskan, danau terbesar berukuran 100.000 Ha, danau sedang 1.000-10.000 Ha, danau kecil 1-1,000 Ha. Dan, danau sangat kecil berukuran kurang dari 1 Ha.
"Indonesia memiliki sekitar 840 danau, danau terbesar adalah Danau Toba yang merupakan danau terluas se-Asia Tenggara. Danau terdalam adalah Danau Matano dengan kedalaman 590 meter," ucapnya.
Menurutnya, danau memiliki fungsi sosial, ekonomi dan kebudayaan, sebagai air baku, PLTA, sumber kebutuhan ikan air tawar, pariwisata. Selanjutnya, transportasi air, perikanan (tangkap dan budidaya), pertanian/peternakan dan irigasi serta sumber perairan untuk wilayah pertanian, perkebunan-peternakan.
"Ekosistem-ekosistem perairan danau dihuni oleh beberapa biota atau ikan endemic. Seperti danau Sentani, Papua, terdapat ikan hewu (glossolepis incisus), Danau Matano ada ikan opudi (telmatherina antoniae)," ujarnya.
Komentar0