Breaking News
---

Deklarasi Anies-Cak Imin Digelar Tanpa Atribut Partai

Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dijadwalkan bakal mendeklarasikan diri sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden hari ini, Sabtu, 2 September di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur. Acara deklarasi akan digelar tanpa atribut partai.

Foto ; Anies dan Cak Imin

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Menurutnya, para peserta deklarasi diminta menggunakan pakaian serba putih untuk menyampaikan pesan bahwa figur bakal capres-cawapres ini bukan sekadar milik parpol, tapi juga rakyat. 

Selain itu, otel Majapahit Surabaya dipilih menjadi lokasi deklarasi karena sejarahnya menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hotel ini merupakan lokasi terjadinya peristiwa perobekan bendera Belanda pada 1945.

"Kita mau ambil simbol ketika bendera Belanda diturunkan sebagai heroisme arek-arek Suroboyo, tentu deklarasi ini kita berharap meski di tempat kecil tapi getarannya besar," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid.

Dikteahui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah sepakat merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Deklarasi bakal capres-cawapres 2024 tersebut akan digelar tanpa mengerahkan massa.
"Acara ini dilaksanakan secara sederhana, tapi memiliki makna yang kuat bahwa ini memberi kepastian dari sebuah pertanyaan besar selama ini," jelas Ketua DPP PKB Lukmanul Khakim di Metro Siang, Metro TV, Sabtu 2 September 2023.

Adapun deklarasi Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar akan digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur pukul 14.00 WIB. Pimpinan Partai NasDem, PKB dan PKS dipastikan hadir.

Deklarasi ini rencananya dihadiri sekitar 200 orang dari internal koalisi. Lukman memastikan, seluruh rangkaian acara sudah siap dilaksanakan. 
Bagi PKB, kata Lukman, waktu menuju Pemilu 2024 sudah tidak banyak. Sehingga pihaknya merasa tak perlu lagi menunggu lama. 

"Kalau kita sudah cocok, memiliki kesamaan visi ke depan, kenapa nunggu lama-lama? Lebih cepat, lebih baik," tegas Lukman. (***)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan