Breaking News
---

Kapolri Tegas Proses Pidana Anggota Terlibat Jaringan Fredy Pratama

Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo memastikan anggota yang terlibat dalam jaringan besar narkoba Fredy Pratama akan ditindak secara tegas. Jenderal Sigit memastikan dirinya tak segan-segan memproses etik dan pidana anggota tersebut.

Foto : Menkeu dan Kapolri Sigit


“Bagi anggota yang kemudian melakukan pelanggaran, apalagi masuk dalam bagian yang seharusnya dia melakukan penegakan ya tentunya kita akan melakukan tindakan tegas. Mulai dari proses pidana, kalau dia masih menjadi polisi ya kita proses etik dengan risiko PTDH. Dan kalau masalah-masalah seperti ini saya kira Polri tidak pernah ragu-ragu. Pasti kita tindak,” ujar Jenderal Sigit dengan tegas, Kamis (14/9/23).

Menurut Kapolri, dalam memimpin Korps Bhayangkara, ia dengan tegas dan adil memperlakukan para anggotanya. Apabila ada anggota yang berprestasi, Jenderal Sigit akan memberikan reward dan apresiasi.

Diketahui, mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat jaringan Fredy Pratama yang belum lama dibongkar dengan barang bukti 10,2 ton sabu dan 116.346 ekstasi. Keterlibatannya langsung dengan selebgram Lampung yang dijuluki Ratu Narkoba, Adelia Putri Salma.

Dalam kasus tersebut, Polri menangkap 884 tersangka jaringan Fredy Pratama. Sembilan di antaranya dimiskinkan dengan menyangkakan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Ditempat yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengapresiasi Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya di Satgas Pencegahan Korupsi membahas mengenai penyebab indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia menurun.

Wanita yang akrab disapa Srimul itu menyatakan bahwa pembahasan evaluasi ekspor-impor dalam mencegah terjadinya perbuatan pidana memang sangat penting dalam ekonomi negara. Oleh karenanya, ia berharap kegiatan Polri ini dapat memberikan masukan perbaikan sistem ekspor-impor.

“Jadi saya berharap dari seminar ini kita akan perbaiki dan melihat semua aspek dari sisi tata kelola dan dan isisi daya saing Indonesia, karena ini sangat menentukan Indonesia untuk maju ke depan,” jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (14/9/23).

Ditambahkan Menkeu, memang masih banyak hal yang perlu dilakukan perbaikan. Ia pun setuju dengan Jenderal Sigit, bahwa perbaikan tersebut membutuhkan kerja sama antar kementerian dan lembaga.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Kapolri dan seluruh jajarannya dan Satgas Pencegahan Korupsi untuk memiliki inisiatif membuat pembahasan seminar tentang tata kelola dan juga dari sisi pelayanan ekspor impor. Kami di Kemenkeu dari Inspektorat Jenderal kemudian Pajak, Bea Cukai, dan LNSW akan siap untuk melaksanakan kerja sama ini secara baik dan fenomena yang sekarang ini memang harus kita waspadai bersama sehingga bagaimana indo bisa menata dari sisi bisnis proses tata kelola atau governance dan juga dari sisi pelayanan dan kepastian berusaha akan semangat menentukan Indonesia untuk tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi,” ungkap Menkeu.(res)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan