Breaking News
---

Legislator Minta 'Seafood' dari Jepang Diperiksa Ketat

Anggota Komisi VI DPR Elly Rachmat Yasin meminta instansi terkait memperketat pemeriksaan seafood yang diimpor dari Jepang. Permintaan itu disampaikan Elly menyusul keputusan Jepang membuang limbah radioaktif PLTN Fukushima ke laut, sejak Agustus 2023.

Legislator Minta 'Seafood' dari Jepang Diperiksa Ketat

"Produk seafood Jepang yang masuk Indonesia harus diperiksa ketat. Kita minta Jepang bertanggung jawab atas seluruh biaya pemeriksaan produk perikanan yang diekspornya," kata Elly, Selasa (17/10/2023). 

Ia juga meminta Kementerian Perdagangan RI untuk mengurangi impor seafood asal Jepang. "Juga mendesak pemerintah memeriksa dengan cermat semua produk makanan asal Jepang," ujarnya. 

Kolega Elly di Komisi VI, Muhammad Husein Fadlulloh mengingatkan, ekspor seafood merupakan salah satu sumber devisa Jepang dari Indonesia. Jepang mendapatkan 10,3 juta dollar AS dari mengekspor seafood ke Indonesia pada 2022.

Karena itu, pemeriksaan seafood impor dari Jepang wajib dilakukan. "Keselamatan masyarakat di Indonesia adalah hal utama, jadi perlu kepastian keamanan setiap produk laut yang diimpor," ucap Husein.

Soal biaya pemeriksaan, ia mengingatkan Indonesia hanya perlu mengacu pada hukum internasional. Dalam berbagai aturan internasional ditegaskan, pencemar harus menanggung biaya yang timbul akibat pencemaran. 

"Saya mendukung penegakan aturan internasional. Termasuk masalah ini," kata Husein.

Jepang menjadi perbincangan hangat karena membuang olahan limbah nuklir ke lautan pasifik. Beberapa negara, bahkan masyarakat Jepang pun turut menggelar aksi demo penolakan atas tindakan tersebut.  

Rencananya, pada Agustus hingga November 2023, Jepang membuang 15.600 ton air tercemar limbah radioaktif dari inti reaktor PLTN Fukushima. Sampai Maret 2023, total akan dibuang hampir 34 ribu ton air tercemar limbah radioaktif. (*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan