Menteri BUMN Pastikan Stok Beras Bulog Aman
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, stok beras Perum Bulog untuk intervensi harga dalam kondisi aman. Menurutnya, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini mencapai 1,7 juta ton dan akan bertambah pada akhir November 2023.
"Jadi, di Bulog saat ini ada 1,7 juta (ton), November nanti 2 juta (ton). Belum lagi kita dorong produksi,” kata Erick saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Dia membeberkan, Bulog juga terus menyerap beras hasil produksi di dalam negeri. Namun, diakuinya, El Nino memberikan dampak terhadap produksi dalam negeri, sehingga impor diperlukan dalam memenuhi kebutuhan stok beras.
"Mungkin diperpanjang Desember-Januari. Inilah yang saya bilang tadi pada media, solusi yang diberikan, bukan hanya bicara-bicara, solusi," katanya, menekankan.
Dalam merumuskan solusi tersebut, Erick mengatakan bahwa pemerintah melibatkan satgas pangan dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mendorong stabilitas harga pangan.
“Harga pangan ini tertinggi selama tujuh tahun. Ini realita,” katanya, mengungkapkan.
Erick menjelaskan, stok beras di PIBC sudah mencapai 31.410 ton. Stok tersebut kurang 4.000 ton dari target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni 35 ribu ton.
“Ini yang harus kita dorong terus supaya kita mandiri. InsyaAllah bisa,” ucap Erick.
Pada kesempatan itu, Erick didampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo. Kemudian juga Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso.
"Saya memang beberapa minggu ini ditugaskan Presiden, sehingga kita terus koordinasi dan rapat antara Bulog dan Bapanas serta Pemda, semua dilibatkan. Tentu saja untuk memastikan stok beras itu aman dan terkendali," ujarnya.(*)