Breaking News
---

Miris, Muso Dikira Tukang Kerupuk

Komandan Korem 072 Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo, mengaku miris dengan fenomena generasi muda yang tidak mengetahui dan memahami sejarah perjuangan bangsa. Termasuk sejarah pemberontakan yang sempat merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Foto : Mantan Presiden RI Ir.Soekarno

Ketika diwawancarai, Minggu (1/10/2023) pagi, usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat DIY di Lapangan Yonif 403 WP, Kentungan, Sleman, Danrem mengisahkan sebuah cerita unik ketika tes rekruitmen calon taruna di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

“Anak-anak sekarang ini kan banyak yang nggak tahu sejarah. PKI nggak tahu, ini nggak tahu, saat saya tanya, kamu tahu Muso nggak? Dijawab tidak tahu, katanya tukang (penjual) kerupuk. Itu kan kurang ajar,” ujarnya.

PKI sendiri telah melakukan pemberontakan sebanyak dua kali. 

Pertama, pada tahun 1948 di Madiun dengan dipelopori oleh Muso. 

Kedua, di tahun 1965 yang populer dengan sebutan Gerakan 30 September (G30S) dengan didalangi oleh DN Aidit, Syam Kamaruzzaman, Letkol Untung, Nyoto dan beberapa tokoh lainnya.

Brigjen Joko Purnomo merasa prihatin karena banyak generasi muda saat ini juga tak mengetahui para founding father dan juga sejarah perjalanan bangsa mereka, bahkan termasuk generasi muda yang hendak mendaftar sebagai anggota TNI.

Komandan Korem 072 Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo, mengaku miris dengan fenomena generasi muda

“Karena saya ada indikasi ini, sewaktu tes taruna, ketika materi mental ideologi ada calon taruna yang ditanya, ‘Menurut kamu, boleh nggak PKI hidup di sini? Dijawabnya, boleh. Langsung dicopot dari (kepesertaan, red) tes dan disuruh pulang,” ungkapnya.

Mirisnya lagi, ada calon peserta tes Akmil yang tidak tahu Dwitunggal atau proklamator Republik Indonesia dan juga sejarah pemberontakan PKI.

“Dia kita tanya Bung Karno, nggak tahu, ditanya Bung Karno dan Bung Hatta, dia jawab tidak tahu. Tahu nggak perisitiwa PKI? Dijawab nggak tahu, terus tahunya apa?” sebutnya.

Usai mengikuti upacara di Lapangan Yonif 403 dan ziarah di Monumen Pahlawan Pancasila, Danrem 072 Pamungkas, meminta agar pembelajaran alias kurikulum sejarah perjuangan bangsa kembali diperkuat seperti dulu.

“Ini siapa yang salah? Generasi muda saat ini tidak tahu apa-apa. Kalau kami dari TNI nuntut kembalikan anak-anak itu untuk belajar sejarah,” ucapnya. (**)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan