Sekilas Kuliner Sate Jebret dan Penyebab Orang Keracunan di Garut
Sate Jebred asal Garut baru-baru ini viral, karena membuat 39 orang mengalami keracunan, dan dua diantaranya meninggal dunia. Apa sih itu Sate Jebret? .
Sate Jebred merupakan jajanan tradisional berbahan dasar kulit sapi dan kerbau asal Jawa Barat. Harga Sate Jebred ini terbilang sangat sangat murah, konsumen hanya perlu merogoh kocek Rp5000-10.000.
Sate Jebred bisa Anda temukan di Jawa Barat, tepatnya di daerah Priangan Timur. Seperti, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis hingga Pangandaran.
Sate jebred biasanya dijual di pasar-pasar tradisional. Terdapat banyak cara untuk membuat sate jebred ini.
Cara Membuat Sate Jebred
Kulit sapi atau kerbau biasanya diolah dengan cara di rebus terlebih dahulu, agar memudahkan membersihkan bulu-bulu hewan tersebut. Setelah cukup lama di rebus, kemudian, kulit tersebut dipotong kotak-kotak sekitar 1 cm dan diberikan bumbu.
Lalu, kulit tersebut ditusuk dengan lidi sate.
Setelahnya, Sate Jebred itu bisa di goreng dan dibakar.
Kulit sapi atau kerbau yang telah diolah ini diberikan bumbu serundeng ataupun bumbu kacang. Umumnya, bumbu Sate Jebred ini didominasi oleh kunyit, sehingga warna nya bernuansa kuning.
Rasa Sate Jebred dominan asin dan gurih, teksturnya pun kenyal. Satu bungkus bisa berisi 10 tusuk.
Jajanan jadul ini umumnya menjadi camilan yang bisa dimakan langsung. Namun, Anda juga bisa menikmatinya dengan nasi.
Peristiwa Keracunan Sate Jebred
Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (9/10/2023) malam. Awalnya, 15 orang dilaporkan menjadi korban, dan dua diantaranya meninggal dunia.
Korban keracunan sate jebred di Garut bertambah jadi 39 orang. Seluruh korban tercatat mengalami gejala mual dan muntah.
Seluruh pasien pun harus menjalani perawatan rawat jalan hingga inap. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr Leli Yuliani.
Leli mengungkapkan, puluhan warga yang mengalami keracunan Sate Jebred mendapat perawatan intensif. "Data terbaru sekitar 39 orang, dirawat Puskesmas ada empat orang dan di Klinik Cihideung ada empat orang," kata Leli.
Ia menyebut, delapan warga yang masih dirawat di dua fasilitas kesehatan tersebut saat ini dalam kondisi baik. Pihaknya juga tengah melakukan pelacakan, untuk memastikan tidak ada korban lainnya.
"Lalu jika harus ada yang dirujuk ya kita lakukan rujukan. Jadi kita koordinasi lintas sektor bersama Dinkes Tasik dan Forkopimda Garut," ucapnya.
Leli menjelaskan, korban berasal dari dua wilayah Garut dan Tasikmalaya. Lantaran, sate tersebut dijual di Pasar Bojong Loa, Kecamatan Cilawu.
Ia menuturkan, banyak warga Tasikmalaya yang berbelanja ke pasar tersebut. Sehingga, terdapat korban keracunan yang diduga dari makanan Sate Jebred yang dibeli dari Pasar Bojong Loa.(*)

