Breaking News
---

Penegak Hukum Diminta Periksa Pemborong Proyek Alun-alun Karawang

Alun-Alun Karawang, yang baru saja diresmikan pada Jumat (3/11/2023), mendapat kritikan tajam dari publik.
Foto : Alun-alun Karawang


Pantauan pada Senin (13/11/23) sejumlah fasilitas di Alun-Alun Karawang, termasuk rumput sintetis, terlihat rusak dan semrawut, menyebabkan tempat tersebut terlihat kotor dan kumuh.

Meskipun menelan anggaran hampir Rp17 miliar dari APBD I Provinsi Jawa Barat, kondisi Alun-Alun Karawang tampak semakin amburadul.

Kolam kecil yang sebelumnya berisi air kini terlihat kering dan kerontang, sementara rumput sintetis mengalami kerusakan yang semakin parah.

Pengamat kebijakan pemerintah Karawang, Asep Agustian, menyatakan keterkejutannya terhadap penataan Alun-Alun Karawang dengan anggaran yang begitu besar.

"Waduh, masa iya dengan ukuran segitu habiskan anggaran hampir Rp17 miliar, biayanya cukup besar dan edan," ujar Asep Agustian.

Menurut Asep Agustian, hasil penataan yang sangat mengecewakan membuat Alun-Alun Karawang tidak memiliki hal yang bisa dibanggakan.

Ia juga menyoroti asal-asalan dalam perencanaan dan pelaksanaan penataan tersebut.

Ketua DPC Peradi Karawang, Askun, turut mengkritik penataan Alun-Alun Karawang yang dinilainya berkualitas buruk.

Ia mendesak aparat penegak hukum (APH), seperti Kejari Karawang dan Polres Karawang, untuk memanggil dan memeriksa pelaksana atau pemborong penataan Alun-Alun Karawang.

"Gila tuh anggarannya, Dinas Perkim Jabar hanya hambur-hamburkan uang untuk Alun-Alun Karawang, yakin enggak tuh habis hampir Rp17 miliar? Saya mah enggak yakin, gila banget ambil untungnya," tegas Askun. (Ane/ega)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan