BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Bantuan Pangan Beras 2025 Targetkan 16 Juta Penerima

Pemerintah memastikan bantuan pangan beras 2025 berjalan sesuai rencana, dengan menargetkan 16 juta penerima dengan data regsosek Bappenas. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa. 

Foto ilustrasi

“Kami menggunakan data by name by address dari Regsosek. Sehingga targetnya jelas,” ujarnya, Selasa (7/1/2025).

Ia menyampaikan bahwa bantuan pangan ini awalnya hanya direncanakan untuk dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025. Namun, pemerintah memperpanjang durasi bantuan hingga enam bulan untuk menjaga stabilitas harga beras saat produksi mulai menurun.

"Awalnya, bantuan pangan ini hanya direncanakan untuk Januari dan Februari 2025. Tapi dari pemerintah sendiri perpanjang durasi bantuan sampe enam bulan untuk menjaga stabilitas harga beras," ucapnya.

Ketut menyebutkan, bantuan tidak diberikan pada Maret dan April yang merupakan puncak produksi padi nasional. Langkah ini diambil agar harga di tingkat petani tetap stabil dan tidak turun secara signifikan selama panen raya.

“Pada bulan Maret dan April, Bulog fokus menyerap produksi petani. Untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa stok beras nasional untuk awal 2025 diperkirakan mencapai 8 juta ton. Bulog sendiri menguasai 2 juta ton dari stok tersebut, posisi yang dianggap sangat kuat untuk mendukung kebijakan stabilisasi harga.

Selain itu, Ketut optimistis dengan prediksi produksi beras nasional pada 2025 yang mencapai 32–33 juta ton. Prediksi ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki surplus beras yang signifikan untuk tahun depan. (*)

Posting Komentar