PMII Tuntut Keadilan Skandal Perselingkuhan Oknum DPRD Kuningan
Puluhan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kuningan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kuningan, Jumat (17/1/2025). Mereka menuntut penyelesaian kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan salah satu anggota DPRD setempat.
Dalam orasinya, Ketua PMII Kuningan, Dhika Purbaya, menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan tidak terpuji yang diduga dilakukan oleh oknum anggota legislatif tersebut. Menurutnya, tindakan tersebut mencoreng citra lembaga DPRD sebagai representasi rakyat.
“Kami merasa kecewa dan menyesal karena telah memilih wakil rakyat yang seharusnya menjadi teladan, tetapi malah melakukan tindakan tidak bermoral seperti ini. Ini adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat,” ujar Dhika, didampingi koordinator lapangan aksi, Muhamad Romli.
Dalam aksinya, PMII Kuningan menyampaikan empat tuntutan utama:
Mendesak Pimpinan dan Badan Kehormatan DPRD Kuningan untuk segera menindak tegas oknum anggota DPRD yang diduga terlibat.
Meminta DPRD Kuningan meningkatkan evaluasi dan pembinaan untuk mencegah kasus serupa di masa depan.
Menegaskan bahwa jika kasus seperti ini terulang, DPRD dianggap gagal melaksanakan tugasnya dan layak diberhentikan.
Menuntut seluruh anggota DPRD Kuningan menjaga integritas serta tidak melanggar kode etik dan moral.
“Jika kasus ini tidak ditindaklanjuti secara tegas, kepercayaan masyarakat terhadap DPRD Kuningan akan semakin menurun. Jangan sampai lembaga ini kehilangan wibawanya,” ujar salah satu orator, Fauzi.
Aksi tersebut diwarnai dialog antara perwakilan demonstran dan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy. Dalam pertemuan tersebut, Nuzul menyampaikan komitmennya untuk menangani kasus ini secara transparan.
“Kami memahami keresahan masyarakat dan memastikan kasus ini akan ditangani sesuai aturan. Kami juga akan meminta klarifikasi dari pihak terkait,” kata Nuzul di hadapan massa.
Sebagai bentuk keseriusan, Nuzul menandatangani pakta integritas dan berjanji menindaklanjuti tuntutan demonstran. Aksi yang dimulai pukul 13.30 WIB ini berlangsung tertib dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan Polres Kuningan, Kodim 0615/Kuningan, dan Satpol PP.
Setelah dialog selesai, massa aksi membubarkan diri dengan damai. PMII Kuningan menegaskan akan terus mengawal perkembangan kasus ini dan mengancam akan menggelar aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.(*)