Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Di Musim Hujan Terjadi Krisis Air, Eeh Ternyata Ditemukan Pipa Air Ilegal di Desa Linggarjati

Krisis air bersih yang melanda Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, semakin memprihatinkan. Di tengah kesulitan warga mendapatkan air, ditemukan dugaan penyelewengan distribusi air yang mengalir ke sebuah restoran wisata melalui pipa ilegal berukuran 5 inci.(12/2/2025).
Foto saat warga temukan pipa tak jelas penyaluran airnya

Dugaan ini terungkap setelah Wakil Ketua BPD Linggajati, Nanan Septyana, bersama sejumlah warga melakukan pengecekan langsung ke sumber air Mata Air Ki Ninggang dan Cikuda. Pihaknya menemukan adanya pemasangan pipa berdiameter 5 inci yang tidak sesuai aturan, menyebabkan debit air yang seharusnya mengalir ke pemukiman warga berkurang drastis.

"Kami menemukan adanya pipa ilegal berdiameter 5 inci yang menyalahi aturan. Pemasangan ini jelas mengurangi pasokan air bagi warga yang selama ini sudah kesulitan mendapatkan air bersih," ujarnya, Senin (11/2).

Menurutnya, aliran air yang biasanya cukup untuk warga kini mengalami penurunan signifikan, sementara restoran wisata yang baru beroperasi tahun lalu tetap mendapatkan suplai air dengan lancar.

Diberitakan sebelumnya, keluhan warga semakin meningkat karena mereka terpaksa membeli air bersih dengan harga Rp100.000 hingga Rp150.000 per tangki, padahal mereka tinggal di kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai yang kaya akan sumber mata air.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Linggarjati, Jaja, menyebutkan bahwa kondisi ini sangat merugikan masyarakat.

"Sejak restoran itu beroperasi, warga semakin kesulitan mendapatkan air. Kami meminta pihak terkait segera turun tangan untuk menyelidiki dan menertibkan pipa ilegal ini," ujarnya.

Sekretaris Desa Linggarjati, Mumuh, menyatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait untuk menyelidiki kasus ini.

"Kami akan mengecek perizinan dan distribusi air. Jika terbukti ada pelanggaran, kami akan meminta tindakan tegas agar hak warga mendapatkan air bersih tetap terjaga," katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak restoran yang diduga menikmati aliran air ilegal tersebut belum memberikan tanggapan resmi.

Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi penyalahgunaan ini sebelum krisis air semakin parah dan menimbulkan konflik sosial di masyarakat.(*)

Hide Ads Show Ads