Ini Disebut Salah Satu Penyebab dari Kelangkaan Gas Melon
Kelangkaan gas melon terjadi bukan karena Indonesia tidak memiliki sumber daya minyak dan gas bumi (migas) yang cukup. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay.
"Indonesia baru saja menemukan tambang gas yang potensial, jadi kelangkaan ini tidak berkaitan dengan kekurangan sumber migas. Kebijakan ini justru bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan gas melon,” ucap Saleh dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pariwisata RI, di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Saleh menjelaskan, pemerintah berupaya memastikan subsidi tepat sasaran. "Tujuannya agar gas melon hanya dinikmati oleh mereka yang berhak, seperti halnya subsidi pupuk yang kini lebih terarah," ujarnya.
Ia menambahkan, subsidi gas melon yang tepat sasaran menjadi langkah penting mengurangi penyalahgunaan. Oleh karena itu, menurutnya, jangan ada pihak yang mampu membeli gas nonsubsidi, namun tetap mengakses gas melon bersubsidi.
"Pupuk menjadi contoh kebijakan serupa seperti gas melon. Pemerintah telah memotong berbagai aturan yang menghambat distribusi pupuk, agar lebih cepat sampai ke masyarakat," katanya.
Menurut Saleh, upaya pemerintah dalam memperbaiki distribusi pupuk ini merupakan langkah positif. Meskipun terdapat aturan baru, tujuannya adalah memastikan subsidi sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Ia juga menegaskan,kelangkaan pupuk sebelumnya disebabkan oleh pihak yang menjualnya dengan harga lebih tinggi. Hal ini tentu merugikan masyarakat dan harus dihentikan.
Sebagai langkah selanjutnya, Saleh berharap kebijakan yang diterapkan untuk gas melon bisa mencegah hal serupa. Pengaturan distribusi gas melon ini akan dibuat serupa dengan pola distribusi pupuk agar tepat sasaran dan menghindari penyalahgunaan. (*)