Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Rentetan Tuduhan Sebabkan Pemakzulan Wakil Presiden Filipina

Dewan Perwakilan Filipina menyetujui pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte setelah sebagian besar legislator mendukung petisi pemecatannya, Rabu (5/2/2025). Salah satu tuduhan utama terhadap Duterte adalah ancaman pembunuhan terhadap Marcos, istrinya, dan Ketua DPR Romualdez, dilansir dari AP News.

Rentetan Tuduhan Sebabkan Pemakzulan Wakil Presiden Filipina

Dalam konferensi pers pada 23 November 2023, Duterte mengklaim menyewa pembunuh untuk membunuh ketiga orang tersebut jika dirinya dibunuh. Belakangan, ia menyatakan bahwa pernyataan itu bukan ancaman, melainkan ungkapan kekhawatiran atas keselamatannya.

Duterte juga dituduh melakukan korupsi dalam penggunaan dana rahasia dan intelijen sebesar 612,5 juta peso (Rp172,4 miliar). Selain itu, Duterte juga dituduh melemahkan kebijakan pemerintah terkait sengketa di Laut China Selatan.

Ia pernah menyebut strategi Marcos dalam menangani konflik dengan Tiongkok sebagai "kegagalan besar”. Kritik juga muncul karena ia tetap diam terhadap meningkatnya agresi Tiongkok di wilayah sengketa tersebut.

Investigasi mengenai hal ini telah berlangsung selama berbulan-bulan dan disiarkan langsung di televisi. Dalam beberapa sidang parlemen, Duterte menolak menjawab pertanyaan secara rinci.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Martin Romualdez mengumumkan bahwa mosi pemakzulan disetujui oleh 215 anggota Dewan. Nasib Duterte ada di tangan 24 senator Filipina, dua pertiga dari mereka harus menyetujui pemakzulan agar dia dapat diberhentikan.

Sidang pemakzulan Duterte akan dimulai setelah Kongres dibuka kembali pada bulan Juni setelah reses empat bulan. Presiden Senat Francis Escudero memastikan bahwa sidang ini akan berlangsung kredibel dan tidak memihak.

Escudero juga berjanji akan menghindari kegagalan pemakzulan sidang. Ia menolak kemungkinan sidang khusus untuk mempercepat proses pemakzulan, meskipun aktivis mendesak agar persidangan dilakukan lebih cepat.(*)


Hide Ads Show Ads