
Akibat Banjir Kiriman Makin Meluas Wilayah Jakarta Terendam , Warga Masih Bertahan di Rumah
Jajaran Kelurahan Kampung Melayu bersama BPBD DKI Jakarta menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir kiriman. Bantuan berupa makanan siap saji, air mineral, dan logistik lainnya telah dikirim ke lokasi pengungsian, demikian dilaporkan website resmi Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyebutkan bahwa 500 boks makanan siap santap telah didistribusikan di Kelurahan Cawang. Sementara itu, PMI Jakarta Timur mengirimkan roti dan air mineral untuk pengungsi di RW 05 Kampung Melayu.
Banjir terjadi akibat peningkatan debit air Kali Ciliwung sejak dini hari. Warga diimbau tetap waspada dan menunggu kondisi benar-benar aman sebelum kembali ke rumah.
Kebanyakan Warga Pilih Bertahan di Rumah Masing-masing
Banjir akibat luapan Kali Ciliwung meluas ke 47 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur dan Selatan. Meski demikian, sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing.
Kepala Pusat Data dan Informasi atau Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengatakan pihaknya telah menyiapkan posko pengungsian di setiap kelurahan terdampak. "Kebanyakan warga memilih bertahan di rumah masing-masing," kata Yohan di Jakarta, Senin 3 Maret 2025 pagi.
Yohan mengatakan, hingga saat ini terdapat 57 warga yang mengungsi akibat banjir luapan Kali Ciliwung. "Sebanyak 30 warga dari Kelurahan Kampung Melayu mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02, sementara 21 warga Kelurahan Bidara Cina mengungsi di Aula Kelurahan dan Kantor Sekretariat RW 011," ujarnya.
BPBD DKI Jakarta juga telah menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir. "Kami mendistribusikan 1.000 boks makanan siap saji," ujar Yohan.
Banjir di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur terjadi akibat tingginya curah hujan di wilayah Jabodetabek sejak Minggu malam 2 Maret 2025. "Data pukul 04.00 WIB menunjukkan 28 RT terdampak, dan jumlahnya meningkat menjadi 47 RT pada pukul 08.00 WIB," kata Yohan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah bersiaga sejak malam sebelumnya untuk mengantisipasi kemungkinan banjir. "Personel BPBD dan unsur terkait sudah disiagakan sejak malam, mengingat adanya peringatan dini dari BMKG terkait potensi hujan deras di wilayah hulu Ciliwung," ujarnya menjelaskan.
Meskipun beberapa wilayah tergenang, Yohan memastikan bahwa tidak ada jalan utama yang terdampak secara signifikan. "Banjir terjadi di sekitar aliran Kali Ciliwung, tetapi tidak menyebabkan genangan parah di jalan-jalan utama," ujarnya.
BPBD DKI Jakarta juga telah menyiapkan langkah-langkah penanganan untuk warga yang membutuhkan evakuasi. "Kami telah menempatkan perahu karet dan tenda pengungsian di kelurahan-kelurahan rawan banjir," kata Yohan.
Ia juga mencatat bahwa kondisi banjir kali ini berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya. "Saat ini air lebih cepat surut dibandingkan lima tahun lalu, ketika genangan bisa bertahan berhari-hari," ujarnya.
BPBD DKI Jakarta terus memantau perkembangan banjir dan mengimbau warga agar tetap waspada. "Kami akan terus memperbarui informasi dan mengimbau warga untuk segera mengungsi jika kondisi semakin memburuk," ujar Yohan.