
Kembali Tergelincir, IHSG Anjlok Lagi ke Zona Merah
0 menit baca
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tergelincir ke zona merah pada penutupan perdagangan Selasa (4/3/2025). Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 2,14 persen (139 poin) ke level 6.380.
Pelemahan IHSG disertai penurunan harga mayoritas saham. Sebanyak 502 saham harganya turun, 334 saham stagnan dan hanya 119 saham yang naik.
Tim Analis Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat saham sektor bahan baku turun paling dalam mencapai minus 4,85 persen. Indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga bergerak melemah, didominasi saham AMMN, ADMR, ESSA, ADRO dan MBMA.
Baca juga: IHSG Diperkirakan Kembali Terkoreksi Akibat Kebijakan Tarif Trump
Volume saham yang diperdagangan sebanyak 21,18 miliar lembar dengan frekuensi perdagangan 1,17 juta kali transaksi. Total nilai perdagangan sebesar Rp13,84 triliun dan kapitalisasi pasar turun menjadi Rp10.989 triliun.
Menurut Tim Pilarmas, pelemahan IHSG seiring merosotnya bursa saham Asia. "Pengenaan tarif terhadap Meksiko, Kanada, dan Tiongkok yang mulai berlaku dikhawatirkan akan meningkatkan ketegangan perdagangan,” ujarnya.
Pelaku pasar juga mengkhawatirkan dampaknya pada perekonomian AS, terutama setelah rilis rangkaian data ekonomi AS yang melemah. Di sisi lain, para pemimpin Eropa menyusun rencana perdamaian Ukraina yang akan dipresentasikan ke Washington.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun sejak Senin (3/3/2025). Harga minyak BRENT dan WTI masing-masing turun sekitar 2 persen dan berada di level terendah sejak awal Desember 2024.
Organisasi negara-negara produsen minyak (OPEC) menegaskan bakal melanjutkan peningkatan produksi minyak. Rencananya hal tersebut akan dimulai pada April 2025.(*)