Babak Baru Perang Tarif, Balasan Tiongkok Makin Sengit

Tiongkok nampaknya tak tertarik dengan ajakan Trump untuk kembali ke meja perundingan. “Apa yang terjadi dengan Tiongkok? Kami sangat ingin bisa membuat kesepakatan,” kata Trump pada awak media saat rapat kabinet terbuka pada Kamis (10/4/2025).

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan sangat menghormati Presiden Xi Jinping. Dia bahkan menyebutnya sebagai seorang sahabat lama.

“Saya yakin kita bisa akrab dan saya pikir kita membicarakan hal-hal bermanfaat untuk kedua negara. Saya menantikannya,” ucap Trump.

Tetapi alih-alih mendapat sambutan dari Xi Jinping, Tiongkok malah mengumumkan kenaikan tarif hingga 125 persen untuk barang-barang impor dari AS.

Imbasnya, imbal hasil obligasi AS mengalami kenaikan, yang mengindikasi aksi jual obligasi AS tersebut. Laporan Al-Jazeera menyebutkan, hal ini menunjukkan semakin menurunnya kepercayaan pada perekonomian AS.

Preside Tiongkok Xi Jinping bahkan menyebut tarif AS sebagai ‘lelucon’ dan akan menjadi bumerang bagi AS sendiri. Trump sudah menyatakan mengecualikan pengenaan tarif tinggi pada produk smartphone, komputer dan barang elektronik yang diimpor dari Tiongkok.

Tapi, pihak Tiongkok malah memperluas pembatasan atas baran-barang dari AS. Otoritas Perfilman Nasional Tiongkok misalnya, menyatakan akan membatasi masuknya film-film Holywood ke Tiongkok.

“AS telah melakukan kebijakan yang salah mengenakan tarif tinggi pada Tiongkok. Kami mengikuti mekanisme pasar, menghormati pilihan penonton, tapi kami akan mengurangi jumlah film Holywood,” kata Otoritas tersebut.

Selama ini Tiongkok membolehkan sekitar 10 film Holywood per tahun. Pasar Tiongkok menjadi sumber pendapatan terbesar bagi industri film AS.(*)