
Legislator Minta Usut Tuntas Kasus Peredaran Uang Palsu
0 menit baca
Anggota Komisi III DPR, Abdullah meminta Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus peredaran uang palsu yang merugikan masyarakat. Ia menyoroti sejumlah pengungkapan dan penggrebekan kasus pabrik dan peredaran uang palsu, seperti di Bogor, Jawa Barat.
"Penggerebekan uang palsu ini membuka mata kita bahwa ancaman terhadap stabilitas ekonomi tidak hanya datang dari krisis global. Tapi juga dari kejahatan terorganisir yang bergerak di dalam negeri. Negara tidak boleh kalah dalam hal ini," kata legislator dari Fraksi PKB tersebut kepada wartawan di Jakarta, pada Selasa (15/4/2025).
Abdullah menyatakan, pabrik dan peredaran uang palsu tersebut seharusnya menjadi alarm serius bagi pemerintah dan penegak hukum. Menurutnya, kejahatan pemalsuan uang bukan sekadar kriminal biasa, melainkan serangan langsung terhadap sistem keuangan negara.
"Dampaknya nyata, kerugian ekonomi, menurunnya kepercayaan publik terhadap uang rupiah. Serta ancaman terhadap transaksi perdagangan harian masyarakat kecil yang sering menjadi korban karena minimnya alat deteksi keaslian uang," ucapnya.
Abdullah menambahkan, pihaknya mendesak agar penegakan hukum terhadap peredaran uang palsu diperkuat. Selain itu, pengawasan terhadap peredaran uang di publik juga mesti diikuti dengan langkah sistemik dan strategis.
"Jadi ini yang banyak dirugikan adalah masyarakat kelas menengah ke bawah yang masih banyak pakai uang cash. Termasuk kelompok pekerja menengah, seperti kasir-kasir minimarket," ujarnya.(*)