Akibat Anaknya Tewas Anggota Kelurga Korban Ledakan Di Garut Alami Shock
Garut : Engkin (70) ayah dari Endang Rahmat salah satu korban tewas peledakan atas pemusnahan amunisi tidak layak merasa terpukul atas kehilangan anaknya yang secara tiba tiba tersebut.
Engkin pertama mendapat informasi bahwa anaknya meninggal dalam periatiwa naas meledaknya amunisi bom tidak layak tersebut dari wa istrinya korban.
"Pertama kali mendapat informasi dari whatt ups istri anak saya, karena saya tau anak saya bekerja disitu dan menjadi korban saya langsung shock,"katanya saat ditemui di RSUD Pamengpeuk Garut, Senin (12/5/2025).
Menurut Engkin, anaknya Endang Rahmat sudah bekerja dipemusnahan barang -barang militer amunisi tidak layak ini baru sekitar dua bulan.
"Saya sempat melarang dan menyuruh berhenti tapi anaknya bersikukuh karena tidak ada pekerjaan lain,"katanya sambil menahan kesedihan, di RSUD Pameungpeuk Garut, Senin (12/5/2025).
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun telah terjadi peristiwa meledaknya amunisi berupa bom di Desa Sagara Kecamatan Cibalong Garut hingga menewaskan belasan orang termausk 4 prajurit TNI dan dua orang diantaranya perwira.
Peristiwa tersebut juga dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan saat dihubungi melalui poselnya.
"Informasi lengkapnya soal jumlah korban dan lainnya masih dikordinasikan dengan polres Garut,"katanya.
Berdasarkan informasi dari slaah seorang petugas kecamatan bahwa jumlah total korban ada 13 orang sesuai dengan jumlah kantong mayat yang telah disiapkan.
"Kalau dari pihak petugas informasinya cukup tertutup sehingga kami harus mencari atau menggali informasi sendiri termasuk imformasi dari petugas rumah sakit," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Berdasarkan pantauan petugas gabungan anatara tenaga medis dan TNI tengah sibuk melakukan evakuasi korban dari TKP di Desa Sagara hingga dibawa ke RSUD Pamengpeuk Cibalong Garut.(*)
