Badai Debu Terjang Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania
Riyadh: Badai debu besar melanda wilayah Arab Saudi, Kuwait, dan Yordania. Peristiwa ini menyebabkan gangguan perjalanan, banjir bandang, dan memicu evakuasi darurat di berbagai lokasi.(7/5/25).
Melansir dari Gulf News, Selasa (6/5/2025), ketiga negara tersebut telah mengeluarkan peringatan merah. Mereka juga memperingatkan masyarakat bahwa ketidakstabilan cuaca diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan.
Di Arab Saudi, provinsi Al Qassim mengalami fenomena langka berupa "dinding debu" yang menyapu wilayah tersebut pada Minggu (4/5/2025). Jarak pandang turun hingga mendekati nol dan langit berubah menjadi oranye.
Ahli meteorologi Abdullah Al Misnad menyebut fenomena ini disebabkan oleh downdraft kuat dari awan kumulonimbus. Downdraft tersebut menghasilkan dinding debu yang dapat mencapai ketinggian 2.000 meter dengan kecepatan angin hingga 100 km/jam.
Otoritas cuaca Saudi mengeluarkan peringatan di lima wilayah termasuk Riyadh dan Provinsi Timur. Otoritas mengimbau warga agar tetap di dalam rumah dan menghindari perjalanan di jalan raya terbuka.
Sementara itu, Kuwait dihantam angin kencang dan debu tebal yang mengganggu aktivitas penerbangan dan pelabuhan. Dua penerbangan dari Mesir terpaksa dialihkan ke Dammam, Arab Saudi.
Otoritas pelabuhan menangguhkan kegiatan di pelabuhan Shuwaikh dan Shuaiba demi menjaga keselamatan pekerja serta infrastruktur. Pejabat meteorologi setempat memperingatkan bahwa Kuwait sedang berada dalam periode "Sarayat".
Sarayat merupakan masa transisi cuaca yang ditandai oleh perubahan atmosfer mendadak, badai, dan debu tebal. Data satelit menunjukkan aktivitas atmosfer yang tinggi, dengan hujan ringan hingga pertengahan pekan.
Kementerian Dalam Negeri Kuwait juga mengimbau pengemudi untuk mengurangi kecepatan dan berhenti total jika jarak pandang benar-benar hilang. Di Yordania, badai menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk hujan lebat, badai petir, badai debu.
Di situs wisata Petra, pihak berwenang mengevakuasi lebih dari 1.700 wisatawan pada Minggu setelah banjir bandang merendam sebagian kawasan tersebut. Penjualan tiket ditangguhkan sejak tengah hari.
Landmark terkenal seperti Al Khazneh dan Siq dikosongkan ketika air mulai naik dengan cepat. Tim penyelamat masih melakukan pencarian terhadap korban hilang di lokasi lain seperti Tafileh dan Al Hasa.(*)