FIFA Ubah Format Piala Dunia Wanita Edisi 2031
Karawang : Sepak bola wanita kembali mencetak sejarah. FIFA pada Jumat (9/5/2025) mengumumkan bahwa Piala Dunia Wanita akan diperluas dari 32 menjadi 48 tim mulai edisi 2031, menyamai format yang digunakan pada turnamen pria.
Keputusan tersebut disetujui secara bulat oleh Dewan FIFA, yang menyebut ekspansi ini sebagai langkah logis melihat pesatnya pertumbuhan sepak bola wanita di berbagai belahan dunia.
“Ini mencerminkan kemajuan luar biasa yang telah dicapai sepak bola wanita secara global,” kata pernyataan resmi FIFA.
Perubahan ini akan mengubah struktur turnamen menjadi 12 grup, menambah jumlah total pertandingan dari 64 menjadi 104. Selain itu, durasi kompetisi akan diperpanjang selama satu minggu dari format sebelumnya.
Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut keputusan ini sebagai hasil dari keberhasilan luar biasa Piala Dunia Wanita 2023 di Australia dan Selandia Baru, di mana Spanyol keluar sebagai juara. Turnamen tersebut mencetak berbagai rekor, termasuk keberhasilan tim dari semua konfederasi memenangkan setidaknya satu pertandingan dan lima konfederasi meloloskan wakilnya ke babak gugur.
“Ini bukan hanya tentang menambah jumlah tim, tetapi memberi lebih banyak kesempatan kepada negara-negara anggota untuk berkembang melalui turnamen ini,” kata Infantino. “Kami ingin memastikan momentum pertumbuhan sepak bola wanita tetap terjaga.”
Meskipun edisi 2027 yang akan digelar di Brasil tetap mempertahankan jumlah 32 tim, perubahan besar akan dimulai pada 2031. Amerika Serikat diperkirakan akan menjadi tuan rumah, karena menjadi satu-satunya negara yang mengajukan diri untuk edisi tersebut. Sementara itu, Inggris Raya, termasuk timnas Inggris yang menjadi finalis 2023, bersaing untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2035.
“Kami telah menerima satu tawaran resmi untuk 2031 dan satu tawaran sah untuk 2035,” ujar Infantino dalam pernyataan sebelumnya.
Sementara itu, turnamen pria juga akan mengalami ekspansi serupa menjadi 48 tim untuk Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Dalam kesempatan yang sama, FIFA juga mengadopsi sejumlah kebijakan penting, termasuk langkah tegas dalam memerangi rasisme. Hukuman denda akan diperberat, dan setiap federasi nasional diwajibkan memperbarui Kode Disipliner mereka. FIFA juga menyatakan dapat membawa kasus ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) jika sanksi nasional dianggap tidak memadai.
Dewan FIFA yang terdiri dari 211 anggota juga menerima laporan persiapan untuk Kongres FIFA ke-75 yang akan digelar pada 15 Mei di Asunción, Paraguay.
Salah satu keputusan penting lainnya adalah strategi dukungan bagi pesepak bola wanita asal Afghanistan. FIFA menyetujui pembentukan Afghan Women’s Refugee Team (AWRT) sebagai bagian dari upaya perlindungan dan pengembangan talenta.
“FIFA sedang berinteraksi langsung dengan para pemain yang bersangkutan,” tulis badan tersebut.
Presiden Infantino menyebut langkah ini sebagai "inisiatif bersejarah" dan menegaskan kembali komitmen FIFA “Kami ingin setiap anak perempuan di dunia punya kesempatan untuk bermain sepak bola.” pungkasnya.(*)