Kemlu RI Evakuasi 10 WNI Terdampak Konflik Yaman
Jakarta : Sebanyak 10 Warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dari Yaman wilayah utara yang terdampak situasi konflik. Hal itu dilakukan mengingat situasi keamanan di wilayah tersebut yang dinilai tidak kondusif.
Para WNI tersebut tiba dengan selamat di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis 22 Mei 2025. Sebelumnya para WNI tersebut dievakuasi Ke KBRI Muscat, Kota Tarim sebelum langsunh diterbangkan ke Indonesia.
"Telah tiba dengan selamst warga negara indonesia yang sudah kita evakuasi dari Yaman. Total keseluruhan WNI ini berjumlah 10 orang," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha dalam keterangan yang diterima, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Ia mengungkapkan bahwa sepuluh WNI yang dievakuasi tersebut terdiri dari sembilan orang mahasiswa dan satu orang pekerja migran Indonesia.
Para WNI tersebut diketahui berasal dari sejumlah daerah di indonesia mulai dari banten, jakarta, jawa timur, NTB dan Sulawesi.
Ia juga mengungkapkan bahwa proses evakuasi masih terus akan dilakukan secara bertahap hingga 14 gelombang dan ini merupakan gelombang pertama.
"Total ada 14 Gelombang. Kalau secara keseluruhan dalam evakuasi kali ini ada 14 orang, 10 kembali ke tanah air dan 4 WNI memilih tinggal di Yaman Utara tepatnya Tarim," ungkapnya.
Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia terus berupaya dan menyediakan langkah perlindungan bagi Warga Negara Indonesia dengan melakukan kordinasj intensif bersama Kementerian/lembaga terkait, kemudian melakukan pembaharuan data WNI di wilayah Yaman serta melakukan kordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk menjamin keselamatan selama pergerakan WNI ke wilayah yang lebih aman.
"Pemerintah RI saat ini juga berencana memfasilitasi evakuasi gelombang kedua," jelasnya.
Ia turut menghimbau kepada WNI yang hendak menjalani atau yang berada di Yaman agar tetap waspada, menghindari lokasi rawan maupun kerumunan massa, meminimalisasi pergerakan yang tidak perlu serta menjalin komunikasi erat dengan KBRI Muscat," tandasnya.(*)