Masyarat Resah, DPR Soroti Kasus Arak-Arakan Sound Horeg
Jakarta: Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Abdullah buka suara, tekait festival atau arak-arakan sound horeg. Seperti, festival sound horeg di Bondowoso, Jawa Timur yang dinilai membuat resah masyarakat. (20/5/25).
Abdullah meminta, pihak kepolisian setempat turun gunung menertibkan kegiatan arak-arakan sound horeg yang sering mendapat protes warga. Terbaru, kasus sound horeg di Bondowoso, Jawa Timur yang tiba-tiba tumbang dan menimpa beberapa warga.
"Untungnya, korban hanya mengalami luka-luka. banyak sekali protes dari masyarakat soal karnaval sound horeg, terutama suara bising yang ditimbulkan," katanya dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (19/5/2025).
Tidak hanya itu, Abdullah juga menyoroti, festival battle sound horeg yang digelar di pesisir laut Desa Wates. Dan Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
"Kegiatan yang tidak berizin itu menuai protes, karena dinilai bisa mengganggu biota laut. Hasil kajian National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menegaskan bahwa suara bising bisa mengganggu sistem komunikasi satwa laut," ucapnya.
Tidak hanya itu, kata Abdullah, karnaval sound horeg juga sering diprotes karena menyebabkan atap dan dinding rumah rusak. Bahkan, peserta arak-arakan sound horeg membongkar pagar milik warga, karena menghalangi jalannya kendaraan yang mengangkut sound tersebut.
"Itu kan tidak bisa dibiarkan, mereka sudah merasa benar. Padahal suara bising dari sound horeg itu sangat mengganggu, rumah saja bisa rusak, apalagi telinga kita," ujarnya.(*)