Menkes Sebutkan Dokter Umum Akan Dilatih Tangani Operasi Caesar di Daerah Terpencil

Jakarta : Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana menyusun regulasi yang memungkinkan dokter umum melakukan tindakan operasi caesar dalam kondisi darurat, khususnya di wilayah terpencil yang sulit dijangkau dokter spesialis kandungan.(15/5/25).

Langkah tersebut diambil guna menjawab persoalan keterbatasan tenaga medis di daerah, yang kerap membuat nyawa ibu hamil terancam.

Lebih lanjut, Menkes menegaskan bahwa dokter umum tidak akan langsung diberi kewenangan tanpa pelatihan. Mereka akan mendapatkan pelatihan formal dengan fokus pada penanganan kondisi darurat.

“Kita buat regulasinya supaya dokter umum bisa diberikan izin resmi. Bukan asal diizinkan begitu saja tanpa persiapan. Mereka akan dilatih dengan ketat,” ujar Menkes kepada media.

Kemudian, Budi menjelaskan bahwa langkah ini selaras dengan konsep task shifting yang diperbolehkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Konsep tersebut memungkinkan tenaga medis non-spesialis menjalankan prosedur penyelamatan nyawa saat dalam situasi kritis.

Lanjutnya, ia juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap banyaknya laporan dari dokter umum di pelosok daerah yang hanya bisa menyaksikan pasien ibu hamil meninggal karena tidak memiliki kewenangan hukum untuk melakukan tindakan medis lanjutan.

“Dokter-dokter umum di daerah bilang ke saya, Pak kami ini tahu cara menolong, tapi secara hukum kami tidak boleh karena dianggap tidak kompeten. Akhirnya kami hanya bisa menyaksikan ibu-ibu itu meninggal,” ucapnya.

Selain itu, Budi menambahkan, kebijakan ini bertujuan agar para dokter umum tidak lagi merasa takut mengambil keputusan medis di lapangan karena terhalang aturan.

"Ini soal nyawa masyarakat. Kalau ada dokter, tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena takut melanggar hukum, itu justru bahaya," tegasnya.(*)