Penguatan Rupiah Berlanjut Jadi Rp16.444 per Dolar AS
Jakarta : Rupiah melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS dalam penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (16/5/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah naik 0,51 persen (84 poin) menjadi Rp16.444 per dolar AS.
"Rupiah menguat di tengah sentimen risk-on dari kesepakatan tarif sementara AS-Tiongkok. Selain itu, muncul spekulasi bahwa AS menghendaki penguatan mata uang-mata uang sebagai bagian dari kesepakatan," kata Analis Pasar Uang Lukman Leong, Jumat.
Data-data ekonomi AS seperti Indeks Harga Konsumen dan Indeks Harga Produksi lebih lemah. Menurut Lukman, data yang lemah tersebut membuat dolar AS tertekan dan mendorong penguatan rupiah.
"Rupiah ke depan masih berpotensi melanjutkan penguatan, apalagi kalau ada kesepakatan baru antara AS dengan negara mitranya, seperti India, Jepang atau Korea," ucap Lukman.
Sentimen risk-on, tambah Lukman, mulai melemah tapi belum hilang. Selanjutnya, untuk pekan depan, Lukman mengatakan tidak ada data ekonomi penting.
"Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kemungkinan akan mempertahankan kebijakan suku bunga. Investor masih akan terus mencermati perkembangan baru seputar tarif," ujar Lukman.
Sentimen risk-on adalah kondisi dimana pelaku pasar sedang optimis terhadap prospek perekonomian. Dengan sentimen risk-on, Lukman memperkirakan pekan depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.300-16.600 per dolar AS.(*)
