Penyelenggaraan GT World Challenge Asia 2025 Tingkatkan Okupansi Hotel
Lombok : Sirkuit Mandalika untuk pertama kalinya sukses menggelar balap mobil internasional GT World Challenge Asia 2025 pada 9-11 Mei 2025. (15/5/25).
Ajang ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi perkembangan dunia motorsport tanah air, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian lokal dan sektor pariwisata di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Aksi memukau dari 68 pembalap internasional yang berlaga dengan 34 mobil supercar dari 21 negara, berhasil menarik perhatian ribuan penonton untuk menyaksikan langsung jalannya balapan di Sirkuit Mandalika.
Antusiasme penonton yang membeli tiket tidak hanya datang dari masyarakat lokal di wilayah NTB, tetapi juga dari berbagai daerah lain di Indonesia, dan mancanegara. Selama tiga hari penyelenggaraan, Mandalika Grand Prix of Association (MGPA) mencatat jumlah penonton mencapai lebih dari 9.000 orang.
Kehadiran tim balap serta ribuan penonton pada ajang GT World Challenge Asia 2025 turut mendorong peningkatan signifikan pada tingkat okupansi hotel dan berbagai jenis akomodasi di wilayah Lombok Tengah.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono menjelaskan sebanyak 34 tim balap internasional, yang datang bersama kru teknis, mekanik, dan ofisial, termasuk dari pihak penyelenggara SRO Motorsport Group, membawa ratusan orang ke The Mandalika.
Jumlah tersebut menjadi salah satu indikator utama yang menunjukkan dampak langsung event ini terhadap sektor akomodasi dan pariwisata lokal.
“Keberhasilan ajang balap roda empat internasional pertama di Sirkuit Mandalika ini tentu saja dapat terealisasi karena dukungan dan kolaborasi oleh seluruh pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh stakeholders dan masyarakat yang telah bersama menyukseskan event GT World Challenge Asia 2025. Event ini tentu menjadi kesempatan yang luar biasa bagi Indonesia di kancah internasional sekaligus memperkuat kawasan The Mandalika menjadi destinasi pariwisata sports and entertainment yang membawa dampak besar bagi perekonomian nasional. Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi yang kuat antara InJourney sebagai induk holding, ITDC, MGPA dan seluruh ekosistem di InJourney Group,” tutur Maya Watono, Kamis, 15 Mei 2025.
Sementara itu Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka menjelaskan penyelenggaraan GT World Challenge Asia 2025 tidak hanya menghadirkan semangat sport tourism di The Mandalika, tetapi juga membuktikan bahwa event berskala internasional memiliki daya tarik yang kuat bagi investor global.
“Momentum ini kami manfaatkan dengan baik melalui penandatanganan Land Utilization Development Agreement (LUDA) dengan Absolute Racing, investor asal Singapura, untuk pengembangan proyek Common Luxury Garage & Workshop di kawasan Pertamina Mandalika International Circuit. Ini adalah sinyal positif bahwa The Mandalika telah berada di radar investor asing, khususnya yang bergerak di industri motorsport, pariwisata, dan fasilitas pendukung kawasan. Kami di ITDC membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor lainnya untuk ikut melengkapi ekosistem The Mandalika sebagai destinasi sport tourism premium berstandar internasional,” jelas Troy Warokka.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, mengungkapkan kehadiran GT World Challenge Asia 2025 menjadi bukti nyata dari keseriusan MGPA dalam membangun positioning Pertamina Mandalika International Circuit, di kawasan The Mandalika, Lombok Tengah sebagai destinasi motorsport unggulan.
“GT World Challenge Asia 2025 merupakan event internasional perdana yang hadir di Indonesia tahun ini. Segala persiapan yang kami lakukan sejak tahun lalu, mulai dari kesiapan sirkuit, peningkatan fasilitas pendukung sirkuit, hingga penguatan kapasitas sumber daya manusia,” tambah Priandhi Satria.
Ia juga menyatakan penyelenggaraan event ini berdampak langsung pada perekonomian daerah, khususnya di NTB. Peningkatan tingkat hunian hotel, lonjakan jumlah kunjungan wisatawan, hingga menggeliatnya sektor kuliner, dan UMKM di sekitar kawasan The Mandalika, menjadi indikator yang jelas dari multiplier effect yang dihasilkan.
“Antusias penonton sangat tinggi. Selama tiga hari event, lebih dari 9.000 orang hadir langsung ke sirkuit. Kami juga mengintegrasikan balap dengan hiburan lokal melalui penyelenggaraan Mandalika Festival of Speed (MFoS), yang melibatkan pembalap-pembalap lokal. Ini menjadi magnet tambahan yang berhasil menarik minat masyarakat,” lanjut Priandhi.
Dari sisi ketenagakerjaan, lebih dari 500 tenaga lokal dari NTB turut dilibatkan sebagai bagian dari operasional dan teknis acara. Mereka bertugas di berbagai divisi, antara lain Volunteer & Support Crew, Marshal & Logistic Marshal, Cleaning Service & Waste Management, Crowd Control & Usher, Media Center, Helpdesk, Runner, Registrasi & Komersial, dan Medical Support & Merchandise. Sebelum bertugas, para tenaga kerja ini telah melalui pelatihan intensif yang diselenggarakan MGPA untuk memastikan kesiapan mereka mendukung penyelenggaraan motorsport kelas dunia.(*)



