Peringati Hari Palang Merah Internasional 2025, Ini Sejarah-Lambangnya
Karawang : Hari Palang Merah Internasional diperingati setiap tanggal 8 Mei sebagai penghormatan terhadap tokoh kemanusiaan Henry Dunant. Pemuda asal Swiss tersebut menjadi inspirasi utama lahirnya gerakan kemanusiaan Palang Merah di seluruh dunia.
Dirangkum berbagai sumber, peringatan Hari Palang Merah muncul setelah Perang Dunia I melalui Konferensi Internasional Palang Merah ke-14. Tanggal 8 Mei dipilih karena bertepatan dengan hari kelahiran pendiri Komite Palang Merah Internasional, Henry Dunant.
Hari Palang Merah pertama kali dirayakan pada 8 Mei 1948 oleh organisasi kemanusiaan di berbagai negara dunia. Kemudian, sejak tahun 1984 nama resminya menjadi Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia.
Peringatan ini menjadi momen penting bagi relawan dunia dalam menegaskan komitmen terhadap nilai dan prinsip kemanusiaan. Selain itu, perayaan ini juga menjadi refleksi gerakan global dalam menjalankan tugas di tengah krisis dan bencana.
Terdapat tiga lambang yang diakui dalam Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah secara internasional. Ketiga simbol tersebut adalah Palang Merah, Bulan Sabit Merah, dan Kristal Merah sebagai lambang netral bantuan.
Penggunaan lambang diatur Konvensi Jenewa 1949 dan protokol tambahannya sebagai bentuk perlindungan saat konflik. Mereka dijamin legalitasnya dalam hukum nasional dan internasional oleh negara-negara peserta konvensi.
Palang Merah diadopsi sejak Konvensi Jenewa 1864 sebagai simbol yang mencerminkan hubungan historis dengan Swiss. Bulan Sabit Merah diperkenalkan akhir 1800-an, untuk menghindari makna keagamaan yang disalahpahami beberapa negara.
Lambang Kristal Merah diresmikan tahun 2005 guna menjamin perlindungan di wilayah yang lambang lain tidak dihormati. Simbol ini diciptakan sebagai alternatif netral yang tidak menyinggung unsur budaya atau agama di daerah konflik( *)