Pemilu Portugal, Hasilnya Buntu Mayoritas Golput
Politik Portugal Kembali Bergejolak, Isu Perumahan dan Imigrasi Panaskan Pemilu. Masa Depan Pemerintahan Minoritas Menanti?
Portugal: Portugal kembali menghadapi ketidakpastian politik setelah hasil pemilu parlemen Minggu (18/5) menunjukkan Aliansi Demokratik (AD) yang berhaluan kanan-tengah, pimpinan Perdana Menteri Luis Montenegro, memenangkan suara terbanyak. Namun, kemenangan tersebut tidak cukup untuk meraih mayoritas penuh di parlemen, membuka jalan bagi potensi instabilitas politik yang lebih besar di negara tersebut.
Pemilu ketiga dalam tiga tahun terakhir, dipicu oleh ketidakpercayaan parlemen terhadap Montenegro terkait dugaan konflik kepentingan dalam bisnis konsultasi keluarganya. Isu-isu krusial seperti perumahan dan imigrasi juga mewarnai kampanye pemilu, di tengah rekam jejak satu dekade pemerintahan yang rapuh.
Hasil exit poll dari tiga stasiun televisi utama Portugal menunjukkan AD memperoleh antara 29% hingga 35,1% suara, unggul dari Partai Sosialis (PS) yang berhaluan kiri-tengah dengan perolehan suara antara 19,4% hingga 26%. Partai sayap kanan Chega juga menunjukkan peningkatan signifikan, meraih antara 19,5% hingga 25,5% suara.
Dengan hasil ini, AD diperkirakan akan mendapatkan antara 85 hingga 96 kursi di parlemen yang beranggotakan 230 kursi, jauh dari angka 116 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas penuh. Montenegro telah menegaskan penolakannya untuk berkoalisi dengan Chega, sehingga opsi yang tersisa adalah membentuk pemerintahan minoritas atau mencari mitra koalisi dari partai-partai kecil.
Ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Irene Medeiros, seorang pemilih berusia 77 tahun, mengungkapkan kekhawatirannya akan ketidakstabilan politik yang berkelanjutan. "Kandidat terbaik harus menang, tetapi saya khawatir akan ketidakpastian yang lebih besar di depan," ujarnya kepada Reuters di luar tempat pemungutan suara di Espinho.
Analis politik Antonio Costa Pinto menilai parlemen baru ini kemungkinan akan serupa dengan yang sebelumnya, dan sulit untuk memprediksi berapa lama pemerintahan baru akan bertahan. "Satu-satunya keraguan adalah apakah AD akan membentuk pemerintahan minoritas baru... atau apakah akan membentuk koalisi pasca-pemilu dengan IL, meskipun koalisi ini tidak menjamin mayoritas absolut," katanya.
Portugal, yang telah didominasi oleh dua partai utama selama 50 tahun terakhir, kini menghadapi tantangan baru dalam mencari stabilitas politik. Hasil pemilu ini menandai babak baru dalam dinamika politik Portugal, dengan potensi dampak yang signifikan bagi masa depan negara tersebut.(*)
