Update Penerbangan Haji 4 Mei: 18.265 Jemaah Sudah di Madinah, Fast Track Permudah Perjalanan
Tahapan pemberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2025 terus berjalan lancar. Hingga Minggu, 4 Mei 2025, pukul 09.00 waktu Arab Saudi atau sekitar pukul 13.00 WIB, sebanyak 18.265 jemaah telah tiba atau sedang dalam perjalanan menuju Tanah Suci.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), total 47 kloter telah diberangkatkan sejak gelombang pertama pada Jumat, 2 Mei 2025 lalu. Jumlah ini setara dengan sekitar 8,98 persen dari total 203.320 jemaah haji reguler Indonesia tahun ini.
Pada hari ini, Minggu, 4 Mei 2025, dijadwalkan terdapat 20 kloter yang akan terbang ke Arab Saudi. Namun hingga pukul 09.00 WAS, baru 6 kloter dengan jumlah jemaah mencapai 2.666 orang yang telah diterbangkan lebih awal.
Penerbangan pertama hari ini adalah Kloter JKG 7 dari embarkasi Jakarta yang tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, pada pukul 05.30 waktu setempat.
Sedangkan kloter terakhir yang dijadwalkan terbang malam ini adalah Kloter SUB 10 dari Surabaya dengan maskapai Saudi Arabia Airlines SV 5271, yang akan diberangkatkan pada pukul 23.00 WIB.
Salah satu fitur yang memudahkan perjalanan jemaah tahun ini adalah penggunaan layanan fast track atau jalur cepat imigrasi Arab Saudi yang disiapkan di Indonesia.
Sebanyak 122.291 jemaah haji Indonesia dijadwalkan menikmati layanan ini. Dengan sistem ini, proses keimigrasian dilakukan sebelum keberangkatan di bandara tanah air, sehingga setibanya di Arab Saudi, jemaah dapat langsung menuju hotel atau lokasi tujuan.
“Dengan fast track, jemaah tidak perlu lagi mengantre lama di bandara Saudi. Mereka bisa langsung menuju hotel atau lokasi tujuan setelah mendarat. Ini sangat menghemat waktu dan tenaga,” ujar Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Arfi Hatim.
Layanan ini tersedia di tiga bandara embarkasi utama, yakni Soekarno-Hatta Jakarta, Adisoemarmo Solo, dan Juanda Surabaya.
Kehadiran fasilitas ini memberikan kenyamanan lebih, terutama bagi lansia dan jemaah berkebutuhan khusus, dalam menghadapi perjalanan jauh menuju menuju tanah suci.(*)