AS Siapkan Bom ke Situs Nuklir Iran, Gerakan Militer Jadi Petunjuk
Amerika Serikat: Konflik antara Israel dan Iran semakin memanas, dan Amerika Serikat mulai meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah.
Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk campur tangan dalam perang antara Israel dan Iran, dan ada kemungkinan AS akan menyerang situs nuklir Iran, khususnya Fordow.
Kehadiran Militer AS
AS telah meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah dengan mengerahkan lebih dari 31 pesawat tanker KC-135 Stratotankers dan KC-46 Pegasuses yang dilacak menuju Eropa dan beberapa bahkan menuju lebih jauh ke timur. Ini bisa jadi merupakan persiapan untuk mendukung bomber B-2 yang membawa bom penghancur bunker untuk menyerang situs nuklir Iran yang terkubur dalam di Fordow.
Situs Nuklir Fordow: Sasaran Potensial
Fordow adalah salah satu situs pengayaan uranium utama Iran, diperkirakan berada 80-90 meter di bawah tanah. Hanya AS yang dianggap memiliki bom yang cukup besar untuk menghancurkan situs ini, yaitu GBU 57/B Massive Ordnance Penetrator. Bom ini dapat dibawa oleh pesawat B-2, yang memiliki jangkauan panjang dan kemampuan untuk beroperasi dari pangkalan terbatas.
Aksi serangan ke Fordow akan memerlukan perencanaan matang dan kemungkinan keterlibatan lebih dari satu bomber B-2. Menurut Justin Bronk, ahli penerbangan di Royal United Services Institute, penghancuran Fordow kemungkinan memerlukan "dampak ganda" dengan bom kedua mengenai lubang yang dibuat oleh bom pertama.
Komentar Trump dan Langkah Selanjutnya
Trump menyatakan bahwa AS mencari "akhir yang nyata" untuk konflik ini dan bukan hanya gencatan senjata. Ia juga menyerukan agar Iran menyepakati perjanjian terkait program nuklirnya sebelum situasi semakin memburuk. Sementara itu, Pentagon telah mengerahkan kapal induk tambahan, USS Nimitz, ke Timur Tengah untuk bergabung dengan USS Carl Vinson yang sudah beroperasi di dekat Iran.¹kutip The Guardian.(*)
