Banjir Trenggalek, Warga Butuh Jembatan Darurat Munjungan-Watulimo
Trenggalek: Banjir besar yang melanda Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, berakibat pada jembatan Dung Buceng putus di jalur Kecamatan Munjungan-Watulimo. Ini akibat jembatan tersebut diterjang banjir bandang yang terjadi pada Rabu (4/6/2025) malam.
Saat ini, warga membutuhkan jembatan darurat tipe bailley untuk penanganan sementara menggantikan jembatan lama yang putus. Sebab, ini menjadi kebutuhan mobilitas warga dari Kecamatan Munjungan ke Watulimo dan sebaliknya.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, menyatakan, putusnya Jembatan Dung Buceng di Desa Bangun itu berdampak besar terhadap mobilitas warga. Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengusulkan kepada Pemprov Jatim agar segera dilakukan pemasangan jembatan darurat tipe bailley.
“Kami sedang mengidentifikasi kerusakan dan opsi penanganan tercepat. Salah satunya mengusulkan pemasangan jembatan bailley ke Pemprov Jatim agar akses bisa segera pulih,” katanya, Sabtu (7/6/2025)
Menurutnya, jembatan yang ambruk itu menjadi jalur utama aktivitas ekonomi masyarakat dan distribusi sampah lintas kecamatan. Jalur alternatif memang tersedia, namun hanya bisa dilewati kendaraan roda empat ke bawah.
Sementara truk sampah roda enam tidak dapat melintas. “Nanti kami juga akan menyesuaikan anggaran, dan memprioritaskan untuk pemulihan infrastruktur akibat bencana,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Ipin itu.
Kepala Desa Bangun, Kecamatan Munjungan, Puguh menjelaskan peristiwa putusnya jembatan terjadi Rabu (4/6) sekitar pukul 22.00 WIB. Ini setelah hujan deras mengguyur sejak sore.
Tiang penyangga bagian tengah roboh lebih dulu, disusul runtuhnya badan jembatan. “Ini murni karena arus sungai sangat deras, dua tahun lalu sempat ada perbaikan dan pemasangan bronjong dari PUPR Jatim, tetapi saat ini tidak mampu menahan air,” ujarnya.
Ia menambahkan, jalur alternatif melalui Desa Bendoroto ke arah Puthuk–Bangun bisa digunakan sementara. Namun terbatas untuk kendaraan ringan. “Kalau tidak segera ditangani, sampah dari Kecamatan Munjungan bisa menumpuk karena akses pengangkutnya lumpuh total,” katanya.(*)