COVID-19 Naik Lagi di Asia, RI Diminta Waspada Varian Baru
Jakarta : Kemenkes keluarkan surat edaran usai lonjakan kasus di Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hongkong. Indonesia alami tren penurunan, tapi potensi KLB tetap diwaspadai.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali mengingatkan seluruh jajaran kesehatan di daerah untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia. Varian-varian baru seperti XEC, JN.1, hingga NB.1.8 mulai dominan menyebar di kawasan seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hongkong.
“COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara Asia. Varian yang beredar di tiap negara bervariasi, namun sebagian besar merupakan turunan dari JN.1,” ungkap Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Murti Utami, Selasa (2/6/2025).
Thailand mencatat dominasi varian XEC dan JN.1, sementara Singapura menghadapi penyebaran LF.7 dan NB.1.8. Di Malaysia, XEC menjadi varian yang paling banyak ditemukan, sedangkan di Hongkong, JN.1 mendominasi. Meski peningkatan kasus terjadi, Murti menyebut tingkat penularan dan kematian masih tergolong rendah.
Sementara itu, situasi di Indonesia menunjukkan kondisi lebih terkendali. Pada minggu ke-20 tahun 2025, hanya tercatat tiga kasus konfirmasi COVID-19 dengan positivity rate 0,59%. Varian MB.1.1 menjadi yang paling dominan saat ini.
Namun, Kemenkes tak ingin lengah. Melalui surat edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025, pemerintah pusat menginstruksikan Dinas Kesehatan di seluruh provinsi dan kabupaten/kota untuk terus memantau situasi, memperkuat kapasitas tenaga kesehatan, serta meningkatkan kesiapsiagaan laboratorium dalam melakukan pemeriksaan spesimen.
*Waspadai Pelaku Perjalanan Luar Negeri.*
Khusus untuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kekarantinaan Kesehatan, pemerintah meminta agar pelaku perjalanan luar negeri dengan gejala pernapasan segera diperiksa dan diawasi. Jika terindikasi sebagai suspek penyakit menular berpotensi KLB, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi kemungkinan varian baru secara cepat.
*Fasilitas Kesehatan Diminta Tetap Siaga*
Rumah sakit dan puskesmas diminta tidak mengendurkan edukasi terhadap masyarakat. Kemenkes menekankan pentingnya promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk penggunaan masker dan cuci tangan sebagai langkah pencegahan utama.
Selain itu, seluruh fasilitas kesehatan juga diminta menjamin kesiapan tenaga medis, serta terus melaksanakan deteksi dan respons dini terhadap kasus COVID-19.(*)