Kemenag Bantah Kabar Adanya Pungli Safari Wukuf
Makkah: Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief memastikan, tidak ada biaya atau pungutan liar (pungli) bagi jemaah yang mengikuti program safari wukuf. (11/6/25).
Ia menjamin, program safari wukuf yang dijalankan pada Kamis (5/6/2025) berlangsung gratis alias tidak dipungut biaya.
Sebelumnya sempat beredar kabar, ada jemaah yang harus membayar sekian rupiah untuk mengikuti program safari wukuf. Kabar itu ramai beredar dalam beberapa hari terakhir.
"Perlu kami sampaikan program safari wukuf ini sudah berlangsung lama. Kami tidak memungut biaya apa pun kepada jemaah," kata Hilman kepada tim Media Center Haji di Makkah, Senin (9/6/2025).
"Safari wukuf itu ada yang dibawa Kementerian Agama secara mandiri, khususnya orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik. Ada juga safari wukuf yang dikategorikan sakit dan itu dilakukan oleh KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia),” ujarnya.
Menurutnya, jemaah memang memberikan sejumlah uang kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Namun, uang itu lebih diberikan kepada fasilitas pendorongan kursi roda saat jemaah menjalankan umrah wajib, sunnah atau ibadah lain.
"Untuk program ini (safari wukuf) sudah berlangsung lama dan tidak dipungut biaya apapun. Adapun adanya kabar-kabar yang beredar mengenai pungutan, kalau kami cermati itu hubungan antara jemaah dengan KBIH ataupun para pembimbingnya,” katanya, menegaskan.
Ia mengatakan, sebagian jemaah melakukan komunikasi dengan para pembimbingnya, pimpinan KBIH atau organisasi kemudian dititipkan. Mereka kemudian ada yang memerlukan biaya untuk pendorongan saat umrah wajib, atau umrah sunnah.
"Jadi konteksnya bukan safari wukuf, mungkin juga ada jemaah yang melaporkan mereka sudah membayar kepada orang yang sudah membantu itu. Kebetulan orang itu terpilih mengikuti program safari wukuf,” ujarnya.
Menurutnya, biaya tersebut untuk pendorongan kursi roda di Masjidil Haram. Untuk safari wukuf, kementerian agama tidak memungut biaya apa pun.
"Kami mengambil jemaah dari hotel untuk mengikuti safari wukuf di hotel. Kemudian kembali lagi ke hotel,” ujarnya.
Sebanyak 477 jemaah haji lansia, risiko tinggi (risti), dan disabilitas mengikuti Program Safari Wukuf Khusus Lansia pada puncak haji 1446 H/2025 M. Safari wukuf adalah momen di mana para jemaah tetap melaksanakan wukuf di Arafah, tapi tidak di tenda melainkan dari dalam bus.
Mereka dijemput menggunakan bus (total 15 bus) dari hotel transit untuk dibawa ke Arafah. Kemudian, di Arafah, Jemaah melakukan wukuf dari dalam bus di bawah arahan bimbingan ibadah.
Berhubung mayoritas jemaah program safari wukuf masuk kategori lansia, pelaksanaan ibadah di Arafah berlangsung tidak lebih dari 60 menit. Beberapa ibadah yang dijalani adalah salat Zuhur dan Asar, mendengarkan khutbah dari pembimbing ibadah serta berdoa.(*)