Maskapai Domestik Angkat Kaki dari BIJB Kertajati
Bandung: Kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati kian memprihatinkan. Kini penerbangan domestik bandara yang ada di Majalengka itu sirna. Karena ditinggal maskapai.
Mulanya, sejumlah maskapai penerbangan masih memarkir pesawatnya untuk melayani sejumlah penerbangan. Itu setelah pemerintah mengambil kebijakan untuk mengalihkan penerbangan dari Bandara Husein Bandung ke bandara tersebut.
Misal Super Air Jet tujuan Denpasar, Medan, Balikpapan. Atau Citilink ke Balikpapan. Termasuk Malaysia Airlines ke Kuala Lumpur dan Scoot ke Singapura.
Namun kini sejumlah maskapai penerbangan domestik itu menarik pesawatnya.
“Terhitung 2 Juni lalu, penerbangan domestik belum tersedia,” kata Kepala Biro Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Investigasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Jabar Deny Hermawan. Senin (23/6/2025).
Deny melanjutkan, ada sejumlah alasan yang membuat penerbangan domestik di Bandara Kertajati belum bisa dilayani.
“Karena keterbatasan armada, maskapai memprioritaskan untuk melayani penerbangan dengan rate okupansi yang lebih tinggi,” jelasnya.
Namun Deny menegaskan, Bandara Kertajati masih melayani penerbangan Internasional. Yakni menuju Singapura. “Kalau yang ke Singapura masih normal,” cetusnya.
Saat ini seluruh fasilitas di bandara termasuk personelnya juga tetap siaga untuk memberi pelayanan. Utamanya saat ini dalam melayani kedatangan para jamah haji. Kloter 1 sampai 7 sudah datang. Sisanya akan berproses sampai 11 Juli nanti.
Di sisi lain, kinerja BUMD yang mengelola Bandara itu memang sempat jadi sorotan sejak tahun lalu. Bahkan, sampai disuntik modal senilai Rp 52 miliar dari Pemprov dari pergeseran pos Belanja Tidak Terduga (BTT) pada tahun lalu.
Pengeluaran itu untuk mempertahankan keberlangsungan operasional dan menjaga aktivitas kebandarudaraan pada sarana dan prasarana di BIJB. Termasuk dalam memenuhi standar keselamatan, keamanan, pelayanan serta menjaga keberlangsungan BUMD melalui penyertaan modal daerah.
Tercatat sejak Oktober 2023 lalu BUMD tersebut telah ketiban berkah. Bandara itu bisa beroperasi penuh. Karena penerbangan komersil dari Bandara Husein Sastranegara Bandung dipindahkan ke bandara tersebut. Tapi, ternyata catatan kinerjanya juga belum sepenuhnya memuaskan. Maklum waktu operasi penuh juga sudah mepet dengan periode tutup buku 2023.
Kinerja PT BIJB tahun buku 2023 itu terlaporkan dalam pertemuan antara Komisi III DPRD dengan sejumlah mitra, Senin (15/7). Tercatat untuk tahun buku 2023 atau setoran dividen 2024, PT BIJB nihil setoran. Begitu juga untuk usulan dividen 2025, BUMD itu juga masih diusulkan untuk nihil setoran dividen.
Bahkan, BUMD yang mengelola bandara itu masih memiliki catatan beban utang. Nilainya sekitar Rp2 triliun. Itu terkait investasi pembangunan bandarudara.(*)
