Karawang : Menghadapi tekanan ekonomi yang semakin berat dalam sistem sekuler-kapitalisme ini bisa sangat melelahkan, baik secara mental maupun fisik. Namun, sebagai umat beragama, kita diingatkan bahwa setiap kesulitan yang kita hadapi adalah ujian dari Allah SWT. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٍ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)
Berikut beberapa cara untuk menjaga kewarasan di tengah himpitan ekonomi:
1. Prioritaskan Pengeluaran
Buatlah daftar prioritas untuk pengeluaran bulanan Anda. Fokus pada kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan biaya pendidikan anak-anak. Dengan memprioritaskan, Anda bisa mengurangi stres yang disebabkan oleh keuangan yang tidak terkendali.
Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang." (HR. Bukhari)
2. Ikhtiar dan Do'a
Tetap ikhtiar dan cari peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Ini bisa berupa pekerjaan sampingan, freelance, atau bahkan menjual barang-barang yang tidak terpakai. Dengan tetap ikhtiar dan adanya penghasilan tambahan dapat membantu mengurangi tekanan keuangan. Dan jangan lupa sertakan ikhtiar kita dengan Do'a, meminta kepada pemilik rezeki alam semesta ini agar dilapangkan ikhtiar kita.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
Artinya: "Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya."(QS. An-Najm 53: Ayat 39)
3. Perbanyak Rasa Syukur Kepada ALLAH SWT
Dengan perbanyak rasa syukur kepada ALLAH SWT atas segala nikmat dan rezeki yang ALLAH SWT berikan kepada kita, meringankan beban atas kesulitan yang kita rasakan, karena nikmat dan rezeki itu tidak melulu berlimpahnya materi, dengan kita masih bisa bangun dan beraktivitas, diberikan kesehatan, itu merupakan rezeki dan nikmat tidak terhingga. Dengan nikmat dan rezeki tersebut kita dapat ikhtiar mencari materi.
Rasulullah SAW bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah." (HR. Muslim)
4. Tingkatkan Sabar sebagai bentuk Takwa kepada ALLAH SWT
Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)
5. Minta Bantuan Jika Diperlukan
Jika merasa kesulitan menghadapi tekanan sendirian, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bicarakan masalah Anda dengan teman, keluarga, atau bahkan profesional jika diperlukan. Mendapatkan dukungan bisa membuat perbedaan besar.
Rasulullah SAW bersabda, "Saling tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa." (QS. Al-Maidah: 2)
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda bisa lebih siap menghadapi tantangan ekonomi sambil tetap menjaga kewarasan mental.
Tapi Ingat, semua ini tak berlepas peran dari pemimpin Negara. Sudah menjadi tanggungjawab pemimpin Negara dalam menyelesaikan permasalahan ini dan tetap menjaga kewarasan seluruh rakyatnya.
Rakyat bukan untuk di jadikan ATM berjalan saja, yang demi menyelesaikan permasalahan dibebankan pajak, semuanya dibuat pajak demi selesainya suatu permasalahan ekonomi tapi realitanya rakyat yang semakin tercekik.
Pengorbanan rakyat sudah cukup banyak dengan selalu dikenakan pajak jadi sudah saatnya rakyat menikmati segala pendapatan negara dan hidup sejahtera tanpa bingung lagi memikirkan besok masih bisa makan atau tidak.
Sumber daya alam yang melimpah bukti rakyat bisa hidup sejahtera jika dikelola dengan benar. Tapi sistem sekuler-kapitaslisme ini membuat manusia menjadi rakus akan kekuasaan dan abai dalam tanggung jawabnya.
Karena sistem ini membuat rakyat harus berjuang sendiri untuk kelangsungan hidup dirinya dan keluarganya pada semua ini merupakan tanggungjawab seorang pemimpin negara yang melindungi dan mensejahterakan rakyatnya.
Semoga kita dapat kembali pada masa kejayaan umat muslim 13 abad yang lalu, yang semua rakyatnya sejahtera baik muslim maupun non muslim. Yang memiliki pemimpin amanah, tentunya dengan sistem yang turun langsung dari sang Maha Pencipta yaitu sistem islam.
Wallohualam.
Oleh: Nurpiani, S. Kom (Pengajar di Karawang) .

