Hingga Jumat (28/11/2025) dini hari sebanyak 79 WNI mash ditelurusi keberadaannya secara intensif. Kata Juru Bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, Sabtu (29/11/2025) di Jakarta.
“Dapat kami sampaikan bahwa di kawasan tersebut tercatat sekitar 140 WNI yang bekerja sebagai pekerja domestik. KJRI Hongkong telah berhasil mengkonfirmasi kondisi 61 orang termasuk para korban meninggal,” ujar Jubir Kemlu RI.
“Sementara 79 WNI lainnya masih terus ditelusuri keberadaannya secara intensif.”
Yvonne memastikan sebagai tindak lanjut pencarian terhadap puluhan WNI itu, KJRI Hong Kong berkoodinasi erat dengan otoritas setempat. “Yaitu, untuk memperoleh akses informasi dan pemberian bantuan sesuai protokol keselamatan bagi WNI,” ucapnya.
“Dan, membuka posko darurat di KJRI sejak Rabu malam untuk layanan informasi serta penampungan sementara.”
Yvonne menambahkan, KJRI Hongkong juga telah mengirimkan tim ke lapangan untuk melakukan verifikasi WNI atau PMI yang terdampak. Termasuk, menyalurkan bantuan logistik dan mendirikan posko darurat di Tai Po Community untuk layanan identifikasi dan verifikasi bantuan kebutuhan dasar.
“Termasuk, fasilitasi dokumen perjalanan dan juga menjalin komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia memastikan seluruh WNI terdata dan tertangani. Kami mengimbau seluruh masyarakat Indonesia di Hongkong untuk terus mengikuti instruksi pihak berwenang terkait isu ini,” kata Jubir Kemlu RI.
Sementara, hingga Jumat (28/11/2025) dini hari jumlah WNI yang menjadi korban tewas kebakaran di kompleks pemukiman Wang Fuk Court bertambah menjadi tujuh orang. Ketujuh WNI itu diketahui merupakan pekerja di sektor domestik.
Serta, saat ini masih terdapat satu orang WNI yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan dalam kondisi yang stabil. Sebelumnya, seorang WNI lainnya yang terluka dan sempat dirawat di rumah sakit telah diperbolehkan pulang pada Jumat (28/11/2025).(*)

