Karawang : Sejumlah warganet memberikan dukungan positif terhadap proyek Kereta Cepat Whoosh, yang dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan sistem transportasi publik di Indonesia.(5/11/25).
Proyek ini mendapatkan apresiasi dari netizen yang berharap pengemabangan transportasi massal terus ditingkatkan untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Salah satunya, komentar yang muncul di akun Instagram resmi Presiden @prabowo meminta agar jumlah kereta api ditambah dengan menggunakan 12 gerbong per jalur.
"Banyakin kereta 12 gerbong all jalur pak," tulis akun ikman_ismail, menanggapi unggahan peresmian wajah baru Stasiun Tanah Abang. Tak sedikit juga netizen yang menyayangkan pihak-pihak yang melontarkan stigma negatif terhadap pengembangan transportasi publik Indonesia.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto memberikan penjelasan terkait proyek Kereta Cepat Whoosh dalam acara peresmian Stasiun Tanah Abang pada Selasa, 4 November 2025. Menanggapi polemik yang sempat berkembang, Prabowo menegaskan bahwa proyek ini tidak bermasalah.
"Apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya tidak ada masalah. Saya tanggung jawab itu Whoosh semuanya," tegas Presiden Prabowo.
Prabowo menambahkan bahwa proyek tersebut sudah dihitung secara matang dan ia yakin tidak ada kendala berarti. Ia juga menegaskan bahwa transportasi publik tidak bisa dipandang semata-mata untuk mencari keuntungan, karena penyediaan layanan publik adalah tanggung jawab pemerintah.
"Indonesia bukan negara sembarangan kita hitung tidak ada masalah," ungkapnya.
Sementara itu, kritik Anies Baswedan terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCIC) sebagai beban utang negara yang harus ditanggung rakyat Indonesia kini justru menjadi sorotan. Kritik tersebut dinilai banyak pihak sebagai inkonsisten, terutama setelah warganet menggali jejak digital yang menunjukkan bahwa Anies pernah mendukung proyek ini saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kritik Anies yang menyebutkan utang proyek KCIC harus ditanggung oleh seluruh rakyat Indonesia, sementara manfaatnya hanya dirasakan segelintir orang, langsung direspon oleh netizen. Mereka membongkar dokumen Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 1640 Tahun 2019 yang menyetujui pembangunan jalur kereta cepat antara Jakarta dan Bandung, serta perpanjangan kebijakan tersebut lewat Kepgub Nomor 1563 Tahun 2021.
Akun X (dulu Twitter) @tham878 mengunggah bukti dokumen tersebut dengan menulis, "Rekam digital masih ada," sebagai sindiran terhadap perubahan sikap Anies yang kini mengkritik proyek yang dulu ia dukung.
Perubahan sikap Anies membuat banyak netizen bertanya-tanya, terutama ketika membandingkan kritik terhadap Kereta Cepat dengan proyek MRT Jakarta yang juga menggunakan dana APBN dan hanya memberikan manfaat bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
Akun X @thedufresne menulis, "APBN dipake untuk bayar utang proyek MRT Jakarta. Yang naik MRT hanya warga Jakarta & sekitarnya. Tapi yang diserang cuma Whoosh," menyoroti adanya standar ganda dalam kritik yang dilontarkan terhadap kedua proyek infrastruktur tersebut.
Selain itu, sindiran terhadap Anies semakin berkembang di media sosial. Akun terverifikasi @FirzaHusain menanggapi kritik Anies dengan cuitan yang dinilai sinis: "Halah, Anies mah omon2 doang," yang diartikan sebagai sindiran terhadap inkonsistensi Anies dalam mendukung dan mengkritik proyek infrastruktur.
Pernyataan Anies, yang disampaikan dalam acara Dialog Kebangsaan di Padang pada Sabtu, 1 November 2025, kini terkesan bertolak belakang dengan kebijakan yang pernah ia ambil sebagai gubernur. Jejak digital yang terungkap semakin mempersoalkan narasi yang dibangun Anies, di mana banyak yang menganggap ada ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakannya di masa lalu.
Dengan terungkapnya bukti-bukti digital ini, publik semakin kritis menilai perubahan sikap Anies terhadap proyek Kereta Cepat Whoosh dan kebijakan yang ia ambil selama menjabat. Kritik yang disampaikan kini mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk warganet yang melihat adanya inkonsistensi dalam sikap politik Anies.(*)





