Karawang : Jumlah korban tewas akibat banjir bandang yang melanda wilayah selatan Thailand telah mencapai sedikitnya 145 orang, kata para pejabat pada hari Jumat 28 November 2025, ketika air yang mulai surut menyingkap kerusakan dahsyat yang meluas di seluruh kawasan.
 |
| Kendaraan terjebak banjir di jalan songkhlah thailand selatan (Foto : Ap News) |
Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana (DDPM) Thailand melaporkan bahwa lebih dari 1,2 juta rumah tangga dan 3,6 juta orang telah terdampak oleh bencana banjir yang dipicu oleh hujan lebat di 12 provinsi selatan.
Dalam konferensi pers di Bangkok, juru bicara pemerintah, Siripong Angkasakulkiat, menyampaikan bahwa banjir tersebut telah menewaskan 145 orang di delapan provinsi. Provinsi Songkhla menjadi lokasi paling parah dengan mencatat setidaknya 110 kematian.
“Upaya pencarian dan penyelamatan menjadi lebih berhasil seiring dengan surutnya air banjir,” ujar Siripong Angkasakulkiat dikutip sabtu 29 November 2025 , Seraya membenarkan informasi peningkatan akses bagi tim penyelamat di lapangan.
Peningkatan tajam jumlah korban tewas di Provinsi Songkhla, khususnya, tercatat setelah genangan air mulai mereda.
Laporan-laporan media menunjukkan tim penyelamat berhasil menjangkau lebih banyak area perumahan yang sebelumnya terendam air tinggi. Hal ini memungkinkan penemuan lebih banyak jenazah, terutama di Hat Yai, kota terbesar di selatan Thailand.
DDPM melaporkan pada Jumat pagi bahwa meskipun air telah surut di sebagian besar wilayah terdampak, ketinggian air masih tinggi di beberapa lokasi tertentu. Sementara itu, Departemen Meteorologi menyatakan curah hujan telah berkurang di selatan, namun tetap mengeluarkan peringatan potensi badai petir di sejumlah area.
Banjir telah menyebabkan gangguan parah dan melumpuhkan kehidupan, membuat ribuan orang terdampar, jalanan tidak dapat dilalui, serta menenggelamkan bangunan bertingkat rendah dan berbagai kendaraan.
Rekaman video dan foto dari lokasi bencana pada hari Jumat 28 November 2025 memperlihatkan kondisi pasca-banjir yang memprihatinkan.
Jalanan terlihat rusak parah, tiang-tiang listrik tumbang, sementara peralatan rumah tangga dan puing-puing yang terseret arus menumpuk di sepanjang jalan. Mobil-mobil yang ditinggalkan tampak terbalik atau saling bertumpuk, jelas terseret oleh arus banjir yang kuat.(*)
