Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Korban Meninggal Banjir Longsor Sumatra Kini Capai 995 Jiwa

Sumatera : Bencana alam dahsyat berupa banjir bandang dan longsor besar yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat telah menelan hampir seribu korban jiwa. 
Kondisi tenda pengungsian warga di atas jembatan Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu 03/12/2025 (Foto Camera Drone BNPB).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga hari Jumat, 12 Desember 2025, total korban meninggal dunia yang tercatat mencapai 995 orang.

Selain kerugian nyawa, musibah ini juga menyebabkan gelombang pengungsian massal. Data BNPB menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka kini menyentuh angka 884.800 jiwa.

Verifikasi Data Korban

Meskipun demikian, data korban meninggal dunia ini diperkirakan berpotensi mengalami perubahan. 

Pihak berwenang tengah melakukan validasi ulang secara intensif untuk memastikan akurasi jumlah korban di lapangan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa pemerintah daerah (Pemda) sedang melakukan verifikasi data korban berbasis catatan sipil di tingkat kecamatan. Proses ini dilakukan secara by name by address dengan melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, serta posko-posko kecamatan.

“Beberapa jasad yang ditemukan ternyata berasal dari area pemakaman dan bukan korban bencana. Setelah verifikasi identitas, data akan disesuaikan,” terang Muhari, sebagaimana dikutip pada Sabtu 13 Desember 2025.

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa proses identifikasi yang ketat perlu dilakukan untuk memisahkan jenazah korban bencana yang sebenarnya dari jasad yang mungkin terbawa arus akibat kerusakan makam.

Fokus Operasi Darurat Bergeser

Fase operasi darurat pasca-bencana saat ini tidak hanya terpusat pada upaya pencarian dan penyelamatan (SAR). Muhari menambahkan, fokus kerja tim gabungan telah berkembang menuju aspek pemulihan dan penanganan pengungsi.

“Fokus kerja operasi darurat berkembang hingga pemulihan akses, percepatan distribusi logistik, hingga penataan ulang lokasi pengungsian,” tambahnya.

Prioritas utama saat ini mencakup pembukaan kembali jalur transportasi yang terputus, memastikan bantuan logistik dapat menjangkau seluruh korban yang terdampak, dan memperbaiki kondisi sanitasi serta tempat tinggal sementara bagi ratusan ribu warga yang mengungsi.(*)

Hide Ads Show Ads