Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Sepanjang Siang di Zona Merah, IHSG Ditutup Menguat di Hari Terakhir Perdagangan 2025

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau saat penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2025. Sebelumnya, sepanjang siang, IHSG bergerak di zona merah.(31/12/25)

Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2025 di Main Hall Gedung BEI di Jakarta

Namun jelang seremoni penutupan perdagangan, IHSG naik dan ditutup di level 8.646,93. IHSG menguat 0,03 persen atau 2,68 poin dibandingkan saat penutupan Senin kemarin.

Hari Selasa sebanyak 346 saham harganya naik, 317 saham harganya turun dan 146 saham stagnan. “Saham sektor barang sekunder naik paling kuat (3,03 persen), saham sektor kesehatan turun paling dalam (-1,53 persen),” kata Tim Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Selasa (30/12/2025).

Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 39,54 miliar lembar saham, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 2,60 juta kali transaksi. Total nilai perdagangan sebesar Rp20,61 triliun dan kapitalisasi pasar hingga akhir perdagangan tahun ini sebesar Rp15.878,56 triliun.

“IHSG berhasil di tutup menguat jelang akhir tahun ini, di dukung aksi beli asing. Net buy (beli bersih) asing di pasar regular pada Senin kemarin tercatat sebesar Rp1,03 triliun,” ujar Tim Pilarmas.

IHSG ditutup menguat di tengah bursa saham Asia yang ditutup beragam. Pelaku pasar global mengamati perkembangan kebijakan moneter dan indikator ekonomi, serta risiko geopolitik.

Sentimen pasar juga mengarah pada risalah rapat The Fed bulan Desember, yang akan segera dirilis. Pasar terus mempertimbangkan prospek pelonggaran kebijakan moneter The Fed tahun 2026.

“Pasar juga cenderung bersikap wait and see menantikan rilis aktivitas manufaktur Tiongkok. Sebelumnya aktivitas manufaktur Tiongkok berada di zona kontraksi karena turunnya aktivitas pabrik akibat permintaan yang terus melemah,” ucap Tim Pilarmas.

Persaingan harga dan sentimen ekspor di tengah ketidakpastian global, juga ikut mempengaruhi aktivitas manufaktur. Ketidakpastian global salah satunya disebabkan karena meningkatnya tensi geopolitik baik di Eropa, Timur Tengah dan Asia Timur.(*)

Hide Ads Show Ads