Ditulis Oleh Administrator Karawang
Tuesday, 01 June 2010

Silaturahmi Nasional (Silatnas) Raja-Raja Nusantara menjadikan Kabupaten Karawang sebagai salah satu daerah alternatif untuk lokasi pembangunan Galeri Nasional Peradaban Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Hal tersebut terungkap saat tiga orang perwakilan Silatnas Raja-Raja Nusantara, yaitu Raja Samu-Samu VI dari Maluku, KP. Edi Wirabhumi dari Kasultanan Surakarta, serta Pangeran Arief Natadiningrat dari Kasepuhan Cirebon, melakukan pertemuan dengan Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar di Gedung Singaperbangsa Lt. II Pemda Karawang, Selasa (1/6).

Raja Samu-Samu VI dari Maluku dalam kesempatan tersebut menjelaskan, pembangunan Galer Nasional merupakan salah satu impian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membangun sebuah museum yang berisikan jejak peradaban kerajaan dan kesultanan nusantara. “Hal ini antara lain disampaikan Presiden saat pembukaan Silatnas Raja-Raja Nusantara dan meminta Menko Kesra serta menteri terkait lainnya untuk mewujudkan rencana pembangunan tersebut,” ujarnya.

Raja Samu-Samu VI lebih lanjut menjelaskan, Presiden saat itu pun telah meminta untuk melihat kemungkinan dibangunnnya galeri nasional tersebut di wilayah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta seluas 23 hektar, dan berharap grand design galeri tersebut dapat selesai dalam tempo enam bulan. “Namun kami berharap, lokasi tersebut dapat berada di luar Jakarta sehingga dapat semakin meningkatkan perekonomian daerah sekitarnya,” jelasnya.

Raja Samu-Samu VI melanjutkan, selain TMII terdapat tiga daerah lain yang menjadi lokasi alternatif bagi pembangunan galeri tersebut, diantaranya di wilayah Kubu Tambahan Buleleng di Singaraja, Bali seluas 50 hektar, dan di wilayah Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur seluas 50 hektar. “Serta di wilayah Provinsi Jawa Barat, atau tepatnya di Kabupaten Karawang,” imbuhnya.

Menanggapi rencana tersebut, Bupati Dadang S. Muchtar mengatakan bahwa pada prinsipnya Pemerintah Kabupaten Karawang sangat gembira dan menyambut baik dengan dijadikannya Karawang sebagai salah satu alternatif lokasi galeri tersebut. “Terlebih Kabupaten Karawang merupakan daerah yang sangat strategis, yaitu hanya berjarak 90 menit dari Bandara Soekarno-Hatta dan Ibukota Negara, serta hanya 90 menit dari Ibukota Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

Bupati menambahkan, di Kabupaten Karawang sendiri tidak terdapat lahan milik Negara ataupun lahan milik Pemerintah Daerah yang jumlahnya mencapai 50 hektar. “Namun demikian kita akan berupaya berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk dapat menyediakan lahan, khususnya di daerah-daerah yang dekat dengan pintu tol,” tambahnya.

Menurut Bupati, Kabupaten Karawang sendiri sebenarnya tidak hanya terkenal sebagai daerah pertanian dan industri saja. Melainkan juga memiliki berbagai macam potensi wisata yang terus berkembang. “Tidak hanya wisata alam seperti curug dan pantai, melainkan juga wisata religi dan juga wisata histories seperti situs Candi Jiwa yang merupakan candi Buddha tertua di Indonesia, serta Monumen Rengasdengklok yang merupakan cikal bakal kemerdekaan Indonesia,” jelasnya /HUMAS PEMKAB.KARAWANG.