Pendaftaran CPNS pada tahun ini bakal serentak dilakukan se-Jawa Timur, bahkan mungkin se-Pulau Jawa. Hal itu terungkap dalam rapat di Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara (PAN) yang berlangsung, Rabu (27/10/2010) lalu.

“Tetapi kepastian tanggal pendaftarannya, masih menunggu surat dari Pemprov Jawa Timur, termasuk angka kepastian kuota CPNS-nya. Rabu (3/11/2010) mungkin sudah ada datanya,” kata Firmando M, Kabid Kesejahteraan BKD Kabupaten Malang, Kamis (28/10/2010).

Pemkab Malang, untuk tahun ini ditetapkan kuota 367 CPNS, dengan rincian, 100 orang untuk formasi guru dan 67 orang untuk tenaga medis/kesehatan dan 200 tambahan tenaga teknis.

Untuk perbandingan, pada pendaftaran CPNS 2009 lalu, kuota untuk tenaga guru mencapai 135 orang (guru SD hingga SMK), tenaga medis/kesehatan sebanyak 146 orang dan tenaga teknis mencapai 62 orang.

Kepala BKD Kota Malang, Drs Wahyu Santoso SH MSi, belum bersedia mengungkapkan berapa kuota CPNS 2010 untuk Pemkot Malang, meski kemarin sudah ikut rapat di kantor Men-PAN di Jakarta. Alasannya, khawatir salah karena dia belum menerima surat resmi dari Kementerian PAN.

”Pendaftaran diperkirakan 12-15 November, sedang test-nya mungkin Desember,” kata Wahyu Santoso.

Sama dengan Kota Malang, BKD Kota Batu hingga kini mengaku belum mengantongi kuota yang jelas dari Menpan sehingga tak bisa membeberkan kuota yang akan dibuka untuk tahun ini. Begitu juga untuk hari pendaftaran dan pelaksanaan ujiannya juga belum ditentukan.

Lalu di Sumedang- Suryono (37), pegawai Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sumedang, dilaporkan ke polisi terkait dugaan penipuan.

Keluarga korban yang memergokinya tengah berjalan-jalan di bundaran Alamsari, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, bahkan berhasil membawa Surono untuk bertemu Engkus Kusnadi (53) di Gang PLN, Jalan Palasari, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan. Engkus adalah salah seorang korban aksi tipu Suryono, beberapa waktu lalu.

"Oleh korban dan keluarganya, pelaku kemudian diserahkan ke Polres Sumedang," kata Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Riki Aries Setiawan, mewakili Kapolres AKBP Nurullah, Senin (25/10).

Suryono sempat menjadi buron menyusul laporan Engkus Kusnadi, pertengahan tahun 2009 lalu. Pedagang bubur yang mangkal di depan RSU Sumedang ini melaporkan pelaku karena telah menipu dengan menjanjikan anaknya bisa masuk menjadi PNS.

Korban mengaku telah memberikan uang Rp 75 juta lebih supaya kedua anaknya diterima sebagai PNS. Untuk membayar uang pelicin itu korban sampai menjual mobil dan juga pinjam.
Untuk meyakinkan korban, pelaku menyebutkan mempunyai jatah untuk memasukan pegawai di kantor kecamatan dan dibuat surat perjanjian.

Dalam surat perjanjian itu, uang Rp 75 juta merupakan uang titipan dan akan dikembalikan jika tidak masuk PNS dalam waktu tiga bulan. Tapi setelah menerima uang itu, pelaku terus menghindar dan setiap ditagih, kembali berjanji.

Kepada polisi Suryono mengaku bahwa uang hasil penipuan telah ia pakai untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Sumber:http://www.tribunnews.com/